
Selain itu, reaktivasi ini diharapkan menjadi pintu pembuka bagi realisasi impian transportasi yang lebih modern dan terintegrasi.
"Kita semua punya mimpi besar tentang reaktivasi kereta api ini. Meskipun nilainya besar, ini adalah langkah awal menuju perubahan. Ke depan, siapa tahu fiskal pemerintah pusat semakin baik dan alokasi dana untuk Jawa Barat dapat ditingkatkan," tutur Dedi.
Wajah Baru Transportasi Jawa Barat
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUTR Kota Banjar Sulistianingsih mengatakan program reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang kini menjadi bagian integral dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2024-2044, yang diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2024.
Ia mengatakan bahwa program ini mencerminkan visi jangka panjang pemerintah daerah untuk memperkuat sistem jaringan transportasi.
Jalur yang akan direaktivasi melibatkan jaringan kereta api antar kota, termasuk jalur legendaris Bogor-Yogyakarta dan Banjar-Pangandaran-Cijulang, yang sempat terbengkalai.
“Program reaktivasi ini telah masuk dalam RTRW terbaru dan menjadi salah satu prioritas pemerintah,” jelasnya.
Proyek ini tidak hanya akan menciptakan akses transportasi yang lebih cepat dan efisien, tetapi juga memajukan sektor pariwisata di kawasan Banjar, Pangandaran, dan Cijulang, yang terkenal dengan keindahan alamnya.
Selain itu, integrasi jaringan kereta api dan stasiun akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan rencana yang telah matang, program reaktivasi ini diharapkan akan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan yang mendukung pembangunan Jawa Barat.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait