Serunya Perang Lodong di Kampung Pasanggrahan Tasikmalaya, Tradisi Turun Temurun Sambut Malam Takbir

Kristian
Serunya Perang Lodong di Kampung Pasanggrahan Tasikmalaya, Tradisi Turun Temurun Sambut Malam Takbir Idul Fitri 1446 H. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

"Untuk pohon aren mungkin ada tiga batang, bambu ada 10, dan pohon pinang 10 juga. Yang paling besar pohon aren, dibikin 6 sampai 7 meter per batang, dari pohon bambu mungkin 2-3 meter, dan pinang di atas 3 meter," jelas Nuryaman.

Untuk menghasilkan suara ledakan yang nyaring, warga menggunakan kalsium karbida atau karbit yang dicampur dengan minyak tanah dan air sebagai bahan bakarnya. 

"Yang perlu disiapkan biasanya tenaga yang lebih banyak, karena pohonnya harus diambil dari hutan jauh dari permukiman, dan karbit. Selain karbit, minyak tanah juga diperlukan untuk membakar alat penyala lodong. Dari Isya sampai sekarang jam 12 malam, mungkin sudah menghabiskan 20 kiloan karbit," tambahnya.

Tradisi ini biasanya berlangsung sejak malam takbiran hingga menjelang subuh. Jika anak-anak tidak bepergian, permainan lodong dapat berlanjut hingga pagi hari.

Tradisi lodong ini dilakukan setiap tahun dan telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Kampung Pasanggrahan.

Perayaan malam takbir dengan meriam bambu berlangsung sejak sore hingga pagi hari, menciptakan suasana meriah serta menjadi bentuk ekspresi syukur dan kebersamaan dalam menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

 

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network