Untuk mencegah insiden serupa, Damkar akan berkoordinasi dengan pengelola pasar guna meningkatkan sistem proteksi kebakaran. Langkah ini mencakup edukasi bagi pedagang serta penyediaan peralatan pemadam yang lebih memadai.
"Tindakan darurat seperti pembongkaran untuk mencegah api menyebar lebih luas merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Kerugian materi pasti ada, tapi harus dipahami bahwa ini bagian dari upaya penyelamatan yang lebih besar," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya fasilitas pemadam kebakaran di pasar, seperti unit kecil pemadam atau hidran dengan tekanan air yang optimal.
"Saat ini hidran memang ada, tetapi tekanannya masih kurang memadai. Kami berharap ke depan ada pemikiran untuk menyediakan unit kecil pemadam kebakaran atau setidaknya hidran dengan tekanan air yang memadai.," ujarnya.
Sementara itu, pagi tadi tim Inafis mulai menyelidiki penyebab kebakaran. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, atau faktor lain yang masih dalam proses investigasi lebih lanjut.
Hingga kini, jumlah pasti korban terdampak masih dalam pendataan. Berdasarkan laporan sementara, 14 kios terbakar dengan delapan pemilik yang tercatat.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan pasar yang rawan karena banyaknya bahan mudah terbakar dan instalasi listrik yang sering kurang terawat.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait