Teti juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah memperhatikan aspek kesehatan siswa, terutama terkait potensi alergi makanan. “Sejauh ini, rata-rata siswa yang memiliki alergi umumnya terhadap seafood, dan ini sudah kami catat,” jelasnya.
Selain itu, koordinasi juga telah dilakukan dengan pihak kantin sekolah.
"Kantin tetap menyediakan menu tambahan yang tidak ada dalam program MBG, sehingga siswa tetap memiliki pilihan makanan lain. Jadi, semuanya sudah aman," kata Teti.
Salah satu siswa kelas XI IPS 1, Althaf, memberikan masukan agar menu makanan lebih bervariasi.
“Misalnya tahu diganti tempe goreng, daging ayamnya diganti telur atau ikan, dan kalau bisa menu sayurnya juga lebih bervariasi karena tidak semua orang suka salad sayur,” ujarnya.
Program MBG di SMAN 2 Ciamis ini menyajikan menu nasi, salad sayur, daging ayam, tahu, dan jeruk. Pemerintah berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan menyempurnakan program ini agar semakin optimal dalam pemenuhan gizi siswa, sehingga diharapkan dapat menunjang kesehatan dan prestasi akademik mereka.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait