Korban Geng Motor di Tasikmalaya Bingung Bayar Biaya Pengobatan Rumah Sakit yang Capai Rp15 Juta

Kristian
Munir bersama istrinya Emin (63) menjadi korban kekerasan oleh berandalan bermotor atau geng motor  di Jalan Tamansari, Kelurahan Mulyasari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, sekira pukul 02.30 WIB. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

Munir yang sehari-hari berprofesi sebagai petani, untuk menambah penghasil mereka bersama istrinya berjualan umbi-umbian rebus itu mengaku, ada kerabatnya yang saat ini tengah mengurus administrasi terkait pengobatannya.

Akan tetapi, hingga pukul 15.00 WIB, ia dan istrinya masih tertahan di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya dan belum bisa pulang.

"Tadi pukul 10.00 WIB, kata dokter sudah boleh pulang. Untung ada saudara yang membantu mengurus. Kemarin jari tangan saya udah dioperasi dan ini dipasang pen," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Titie Purwaningsari menjelaskan, bahwa BPJS sendiri tidak bisa menanggung biaya korban kekerasaan atau aksi kriminal.

"Ya memang karena pasien korban kekerasan tidak bisa pakai BPJS. Namun pasien akan memanfaatkan fasilitas biaya pengobatan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Jadi keluarga mau memakai fasilitas biaya pengobatan dari LPSK," kata Titie.

 

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network