TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Terbanting dahan saat melakukan pemangkasan di Komplek Olahraga Dadaha, petugas BPBD Kota Tasikmalaya, Asep Marpu (34) harus dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa dan ditangani tim medis, Kamis (20/2/2025).
Asep Marpu mengalami cidera tangan dan kaki akibat kecelakaan saat melakukan tugas sekira pulul 13.00 WIB, hingga harus dilarikan ke rumah sakit TMC Tasikmalaya.
Sebagai informasi, pemangkasan pohon di Dadaha sendiri dilakukan BPBD sebagai tindak lanjut hasil survei konidisi pohon bersama DLH Kota Tasikmalaya dan UPTD Pengelola Komplek Dadaha.
Pemangkasan pohon yang dinilai rawan dan membahayakan warga yang melintas tertimpa dahan pohon itu dilakukan di masa cuaca rawan bencana akhir-akhir ini. Selama proses pemangkasan itu, arus lalin di Komplek Dadaha sementara dialihkan.
Peristiwa tersebut dibenarkan Kalak BPBD Kota Tasikmalaya, H Ucu Anwar. Kendati demikian, Ucu menjelaskan, bahwa Asep Marpu bukan terbanting eh dahan yang dipangkas, tapi dahan lain gang tiba-tiba patah. "Dan terpelanting mengenai tangan dan pahanya," kata Ucu.
Ucu menambahkan, insiden ini pun secara teori cenderung di luar perkiaraan dan nalar dari petugas. Namun, lanjut Ucu, secara prosedur keamanan, pada dasarnga hal itu sudah diterapkan oleh para petugas termasuk Asep Marpu.
Terlepas dari itu, pihaknya langsung mengevakuasi Asep Marpu ke rumah sakit untuk memeriksa cederanya.
"Jika mengacu pada hukum gravitasi, harusnya dahan itu patah dan jatuh ke bawah, bukan ke petugas yang posisinya di samping. Beliau mengalami pergeseran tulang di tangan dan paha, sekaranng masih pemeriksaan di rumah sakit TMC," ungkapnya.
"Tugas mitigasi dan penganggulangan bencana memang memiliki risiko tinggi, maka dari itu saya sangat menghargai dan mengapresiasi semangat kerja dari petugas," tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait