"Yang tertipu di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya ada 35, Ciamis 80, Banjar 65 semua ada di sini," jelasnya.
Moena menerangkan awal mula dirinya tertarik menjadi supplier MBG yang ditawarkan para terduga pelaku dari paguyuban tersebut.
"Relasi aja, rekan ada link paguyuban tersebut dan masuk, dengan diimingi yakin dapat program ini. Kalau pertemuan sering, dua Minggu sekali. Setelah bayar ini itu sampai sekarang lost kontak," paparnya.
Akibat peristiwa tersebut ia merugi hingga mencapai Rp 17 juta hanya untuk membayar sertifikat halal dan bimtek.
"Saya sudah membayar satu dapur Rp 17 juta dengan ibu saya. Itu belum termasuk pembuatan dapurnya. Buat dapur sampai 300 juta, terus peralatannya total mencapai Rp 800 juta," ungkapnya.
Tidak adanya itikad baik yang dilakukan terduga pelaku, ia pun terpaksa melaporkan mereka ke Polres Tasikmalaya Kota.
"Tadinya mau ngembalin hak saya, kalau bisa dengan cara musyawarah bisa saja, karena tak ada itikad baik ya sudah, dan ternyata tak ada itikad baik," jelasnya.
Sampai saat ini, para korban masih dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait