Salah satu tantangan terbesar dalam penerapan digitalisasi desa adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Untuk mengatasinya, AKMI Suaka Bahari akan memberikan pelatihan khusus bagi operator digital di setiap desa agar mampu mengelola teknologi secara mandiri.
“Kami menargetkan transformasi digital di Baregbeg selesai dalam enam bulan. Setelah itu, implementasi program ini akan diperluas ke kecamatan lain di Kabupaten Ciamis,” ungkap Asep optimis.
Yang menarik, seluruh biaya pelaksanaan program ini berasal dari inisiatif mandiri AKMI Suaka Bahari tanpa menggunakan anggaran pemerintah.
“Kami ingin memastikan program ini benar-benar fokus pada pemberdayaan masyarakat. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadopsi langkah serupa,” tegas Asep.
Dengan inisiatif ini, Asep berharap Baregbeg mampu menjadi desa digital percontohan yang dapat menginspirasi daerah lain, baik di Jawa Barat maupun tingkat nasional.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat agar transformasi digital ini benar-benar memberikan dampak positif yang nyata,” tutupnya.
Langkah inovatif ini tidak hanya bertujuan menciptakan kemajuan teknologi di Baregbeg, tetapi juga membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan, di mana kebutuhan masyarakat lokal dipadukan dengan kemajuan teknologi modern.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait