Banjar Pionir dalam Implementasi Integrasi Layanan Kesehatan Primer untuk Masyarakat yang Lebih Seha
BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Kota Banjar kini menjadi pionir dalam penerapan program Integrasi Layanan Primer (ILP), dengan 10 Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu, resmi mengimplementasikan sistem pelayanan kesehatan terbaru.
Inisiatif ini sejalan dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2015 Tahun 2023, yang menekankan pentingnya pengelolaan kesehatan primer yang terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat di berbagai siklus kehidupan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saefudin menyatakan bahwa seluruh Puskesmas di kota ini telah mengadopsi ILP sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Semua Puskesmas di Kota Banjar, baik yang utama maupun yang pembantu, sudah menerapkan Integrasi Layanan Primer," jelas Saefudin, pada Senin (18/11/2024).
Program ILP ini diluncurkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati, dalam sebuah acara yang digelar di Aula Somahna Bagja Dibuana pada Rabu (6/11/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, serta berbagai perwakilan Forkopimda Kota Banjar.
Ida Wahida Hidayati menjelaskan, bahwa Integrasi Layanan Kesehatan Primer menjadi salah satu pilar utama dalam Transformasi Sistem Kesehatan di Indonesia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait