Budi berharap workshop ini menjadi sarana bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan solusi atas tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan keuangan desa.
Kepala Perwakilan BPKP Jabar, Adi Gemawan, menjelaskan bahwa acara ini diikuti oleh 27 camat serta kepala desa di Kabupaten Ciamis.
Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas perangkat desa dalam mengelola keuangan secara transparan dan akuntabel.
“Workshop ini bertujuan untuk memberikan panduan mengenai pengelolaan keuangan desa, sehingga mampu mendorong pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Adi.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung pembangunan dan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) di desa, serta mendorong pengembangan usaha ekonomi produktif melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Workshop ini juga menjadi ajang penghargaan bagi desa-desa yang berhasil mengelola keuangan, aset, dan BUMDes dengan baik. Penghargaan diberikan dalam tiga kategori utama:
1. Pengelolaan Keuangan Desa Terbaik
- Desa Selasari, Kecamatan Kawali
- Desa Rancah, Kecamatan Rancah
- Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga
2. Pengelolaan Aset Desa Terbaik
- Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya
- Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing
- Desa Awiluar, Kecamatan Lumbung
3. Pengelolaan BUMDes Terbaik
- Desa Margaharja, Kecamatan Sukadana
- Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya
- Desa Werasari, Kecamatan Sadananya
Dengan workshop ini, diharapkan pemerintah desa di Ciamis semakin siap menerapkan prinsip-prinsip tata kelola keuangan yang akuntabel.
Langkah ini diharapkan mampu mempercepat transformasi ekonomi desa yang inklusif, sekaligus memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait