Warga binaan yang terlibat dalam produksi ini akan mendapatkan 50% dari hasil kontrak kerja sama sebagai upah, sementara sisanya akan dialokasikan untuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan operasional Lapas.
Selain produksi Coir Net, Lapas Ciamis juga mengembangkan beberapa produk lain, termasuk keripik dan keset serabut kelapa. "Kami baru saja menerima pesanan 100 pcs keripik dari Lapas Garut, serta pesanan keset dari berbagai instansi pemerintah daerah dan rumah makan," ungkap Beni.
Beni berharap bahwa program-program seperti ini dapat terus berkembang dan mendapatkan dukungan dari pemerintah serta masyarakat setempat.
Tujuannya adalah agar warga binaan memiliki keterampilan dan modal usaha yang memadai ketika kembali ke masyarakat, sehingga mereka tidak lagi menghadapi kesulitan ekonomi dan menganggur.
"Ini adalah langkah nyata dalam upaya membangun kembali kehidupan para warga binaan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," tutup Beni.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait