Legenda Kampung Siluman di Pulomajeti Kota Banjar

Budiana Martin
Legenda Kampung Siluman di Pulomajeti Kota Banjar. Foto:iNewsCiamisRaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Di Kota Banjar, Jawa Barat, terdapat sebuah wilayah yang dikenal sebagai Kampung Siluman Baru. Kampung ini terletak di Kelurahan Purwaharja dan memiliki cagar budaya bernama Pulomajeti.

Menurut buku karya Djadja Sukardja, cagar budaya Pulomajeti pada zaman dahulu merupakan sebuah kerajaan. Kerajaan tersebut dipimpin oleh Prabu Selang Kuning Sulaeman Anom dan permaisurinya, Candrawati Ingkang Garwa.

Prabu Selang Kuning dikenal sebagai raja yang gagah perkasa dan memiliki kesaktian. Sementara itu, Ratu Gandawati adalah putri Jin Kuraesin dari Negeri Ajrak. 

Dikisahkan bahwa suatu hari, ketika Prabu Selang Kuning sedang memeriksa wilayah dan rakyatnya dengan kuda Sembrani, ia melihat cahaya terang. 

Cahaya tersebut berasal dari Ratu Gandawati, yang membuat Prabu Selang Kuning tertarik dan mengirim surat lamaran melalui Burung Caladi Bawang. 

Setelah burung tersebut diberi mahkota dan pakaian raja, ia berani menyampaikan surat lamaran kepada Ratu Gandawati. Akhirnya, mereka menikah dan memiliki anak bernama Nyi Mae Mayang Munah.

Namun, keadaan berubah ketika Prabu Selang Kuning kehilangan cincinnya yang dicuri oleh seorang jin. Jin tersebut menjelma menjadi Prabu Selang Kuning, sementara sang raja kehilangan kesaktiannya dan pergi meninggalkan kerajaan. 

Jin yang menyamar sebagai Prabu Selang Kuning melanjutkan pemerintahan di Kerajaan Pulomajeti. Namun, kerajaan tersebut mengalami berbagai bencana dan kekacauan.

Seorang pandita dengan ilmunya menyadari bahwa raja yang memimpin bukanlah Prabu Selang Kuning yang asli, melainkan jin yang menyamar. 

Setelah mengetahui hal tersebut, masyarakat tidak lagi melaksanakan perintah raja palsu. Jin tersebut kemudian melemparkan cincin curian ke laut selatan dan kembali ke wujud aslinya sebelum pulang ke negerinya.

Prabu Selang Kuning yang pergi ke arah selatan sering membantu nelayan dan menemukan cincinnya yang hilang di perut ikan. Setelah mengenakan cincinnya kembali, kesaktiannya pulih dan ia kembali ke Kerajaan Pulomajeti untuk mendampingi istrinya. Kerajaan Pulomajeti pun kembali aman dan sejahtera.

Melihat kerajaannya damai, Prabu Selang Kuning akhirnya meninggalkan kerajaan dan mewariskan cincin saktinya kepada anak cucunya. 

Menurut cerita, cincin tersebut kemudian dimiliki oleh Syeh Syarif Hidayatullah. Sebelum pergi, Prabu Selang Kuning meninggalkan wasiat pada pohon Katubaya yang memiliki empat dahan, masing-masing melambangkan ilmu, kepangkatan, kekayaan, dan kuda Sembrani.

Wasiat ini turun-temurun hingga sekarang, dan Pulomajeti sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah di Indonesia yang mencari berkah.

 

Editor : Asep Juhariyono

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network