Mahasiswi Prodi Kesmas Unsil Tasikmalaya Launcing Sosialisasi Bahaya DBD dan Pojok Abate

Kristian
Mahasiswi Prodi Kesmas Unsil Tasikmalaya Launcing Sosialisasi Bahaya DBD dan Pojok Abate. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

"Kemudian selain meningkatkan pengetahuan, kita juga berupaya untuk memeratakan pembagian bubuk abate," ujarnya.

"Kalau analisis kasusnya itu tidak memakan waktu cukup lama kurang dari sebulan. Tapi yang lamanya itu untuk surveikonsionernya. Kalau dari pihak puskesmas itu kalau tidak salah sekitar 5 kasus DBD," tambahnya.

Selain itu, mahasiswa semester empat itu akan melakukan inovasi pembuatan tender di tempat-tempat yang kumuh yang bisa dijangkau oleh masyarakat. Dari segi kebersihan, menurut dia, kebersihan dimasyarakat yang berada di Kelurahan Setiajaya sudah cukup baik.  

"Sehingga masyarakat yang tidak datang ke sosialisasi bisa tetap mendapatkan informasi terkait bahaya DBD. Kebersihan sudah baik, tapi ada tempat pembuangan sampah, kebiasaan menggantungkan pakaian dan tidak menutup genangan air masih sangat kurang, makanya harus ditingkatkan lagi pengetahuan mereka," tandasnya.

Pengampu Mata Kuliah Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan Porgram Unsil, Rian Arie Gustaman menuturkan, bahwa mahasiswa tersebut mempunyai kewajiban untuk dekat dengan masyarakat.

"Mereka punya kewajiban membuat program lalu mengusulkan kepada kelurahan, puskesmas, dan lainnya sebagainya. Jadi ada tiga penilaian, salah satunya membuat program, satu target tidak tercapai mereka harus mengulangi. Setelah ini mereka akan

dikirim ke Banjar untuk praktek," ucap Rian.

Sementa itu, Kapus Kersanagara M Ginanjar mengungkapkan, bahwa secara umumnya DBD di Jawa Barat itu tinggi, salah satunya di Kota Tasikmalaya.

"Bagaimana di setiap kelurahan? Kalau di Kelurahan Setiajaya disebut tinggi tidak ya, tapi ada, kalau dihitung 1 sampai 5 kasus," kata M Ginanjar.

Sehingga diharapkan dengan adanya program yang dihadirkan mahasiswa Unisl ini bisa membawa perubahan perilaku agar Kota Tasikmalaya tidak ada lagi yang terdampak kasus DBD.

"Mudah-mudahan ada perubahan perilaku, karena outputnya jika ada hasil yang signifikan berarti zero kasu," paparnya.

Program itu juga mendapatkan apresiasi dari Lurah Setiajaya Dadan Hernawan, yang berharap ada perubahan yang didapatkan oleh masyarakat.

"Bagi kami program ini sangat bermanfaat terutama bagi masyarakat yang ada di Kelurahan Setiajaya. Semoga harapannya akan adannya mahasiswi dari Unsil yang bertugas di sini," pungkasnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network