“Kalau dia (Kepsek SMAN 1, Red) bilang omicron, tentu saja harus ada hasil dari WGS-nya (Whole Genome Sequencing). Kalau berdasarkan surat Labkesda dr Dewi Karnia Yulanti, iya itu mah positif PCR biasa,” sambung dia.
Ia menuturkan, Kota Tasikmalaya belum memiliki alat yang memang bisa mengecek varian Omicron. Uji lab harus dilakukan di labkesda Jabar di Bandung.
"Mungkin kepsek tak terlalu paham atau mau cerita suspect. Kemarin kita rakor sama Pak Jokowi dan Pak Emil, dalam rilisnya tak ada nama Kota Tasikmalaya. Artinya tak ada Omicron di kita,” ungkapnya.
Asep menambahkan, dari beberapa sampel yang telah dikirimkan ke labkesda Jabar yang dicurigai suspect Omicron sampai hari ini belum ada hasilnya.
"Yang jelas itu terkonfirmasi positif Covid-19. Namun, untuk variannya kita belum tahu apakah Alpa, Delta, Gama atau Omicron," tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Tasikmalaya Anda Sujana mengatakan, bahwa salah satu siswanya terindikasi virus varian Omicron. Sehingga proses Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di sekolahnya dihentikan sementara.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait