Sementara saat ini, kebanyak guru-guru itu hanya memberikan wawasan dari buku seperti lembar kerja siswa (LKS) atau yang serupa saja.
Bagi Sofyan, buku-buku seperti itu kualitasnya di bawah standar dan biasanya hanya akan membebani para orang tua, tanpa nilai tambah yang baik secara akademik.
"Apabila ingin lebih berisi nilai tambahnya tentu harus digali, ditulis langsung oleh guru yang mengajar mereka, dan bisa menjadi kembanggaan guru itu sendiri jika karyanya dapat membuka wawasan siswa," kata Sofyan.
"Nah untuk tambahannya baru buku pedoman pembelajaran lainnya, itu pun sifatnya tidak wajib," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait