BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Penjabat (Pj) Wali Kota Banjar Ida Wahida Hidayati, mengungkapkan bahwa sistem pengolahan sampah di Banjar saat ini mirip dengan yang diterapkan di Negara Singapura, yaitu Sanitary Landfill.
Ida berharap sistem ini dapat dikelola dengan baik, sebagaimana telah diresmikan lokasi cekung untuk pengelolaan Sanitary Landfill di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Banjar pada Jumat (29/12/2023).
Menurut Ida, Sanitary Landfill merupakan metode pengolahan sampah yang melibatkan pembuangan atau penumpukan sampah di lokasi cekung. Sampah kemudian dipadatkan dan ditimbun di lokasi tersebut.
"Sistem ini sangat bagus, sama dengan di Singapura. Mudah-mudahan bisa dikelola dengan baik," ujar Ida.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Eri Wardana, menjelaskan bahwa dengan menerapkan sistem Sanitary Landfill, TPA di Banjar dapat bertahan selama 20 tahun ke depan.
Eri menekankan bahwa sistem ini dirancang secara maksimal, termasuk mempertimbangkan dampak lingkungan, seperti jarak yang lebih dari 100 meter dari bibir sungai.
"Kami juga akan kelola air hasil presan sampah melalui sistem ini dengan diberi kaporit lalu akan ditanami ikan dulu," kata Eri.
Ia menambahkan, bahwa tempat pengelolaan sampah yang baru diresmikan ini mampu menampung 100 ribu ton sampah.
Dia berharap sistem ini dapat menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Banjar dengan efektif dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan sistem ini, sampah tidak menjadi persoalan lagi dan semoga dengan sistem ini, sampah bisa jauh lebih bermanfaat untuk masyarakat," tutupnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait