TASIKMALAYA, iNews.id - Tampak dari luar sebuah rumah yang berada di perbatasan antara Kecamatan Cineam dan Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Jalan Banjar No 03 Kampung Cisalam, Desa Pasir Panjang, memang tidak nampak sebuah tempat pembuatan pisau dan golok berkualitas yang memiliki nilai seni tinggi.
Pasalnya, halaman dan keadaan rumah nampak biasa saja bahkan tidak ada satupun papan petunjuk yang terpasang.
Namun pada saat mencoba mencari tahu keberadaan Ako Apit Rahman ternyata tidak sulit karena hampir semua orang mengenalnya sebagai perajin pisau dan golok yang banyak disukai pemesannya dari berbagai wilayah termasuk luar negeri.
Dulu terdapat sedikitnya tujuh pekerja yang bekerja dirumah tersebut, dua diantaranya seorang pandai besi serta lima orang lainnya yang bertugas membuat berbagai macam pola.
Pekerjaannya yang rapi serta kualitas yang sangat baik membuat berbagai kalangan melirik hasil karyanya, mulai dari kolektor yang memesan dengan memberikan gambar hingga pihak luar negeri untuk keperluan militer, TNI, serta yang paling membuatnya berkesan pada saat dipesan tim Densus 88 Polri yang membuat pisau tracker sebanyak 41 unit yang dihargai Rp800.000 perunitnya.
Setiap bilah pisau bertuliskan Satgas Bom Polri dan sebaliknya bertuliskan Tim Tindak.
“Jadinya saya bukan membuat golok ataupun pisau untuk bekerja para petani, melainkan untuk seni dan pesanan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait