Ia menyebut, hampir tiga periode pergantian bupati dan dua periode kepemimpinan Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin, Jalan Parungkadongdong, Gorowong dan Singkup tidak pernah disentuh sama sekali.
"Menurut saya itu sangat miris ketika status jalan kabupaten namun kondisinya hampir 15 tahun tidak tersentuh sama sekali," ucapnya.
Ia menyampaikan, pihaknya membawa beberapa tuntutan kepada pemerintah. Salah satunya ingin Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto melakukan peninjauan dan melihat secara langsung jalan rusak yang selama ini tidak pernah ada perbaikan, khususnya yang ada di dua kecamatan, di antaranya Kecamatan Sukaraja dan Kecamatan Parungponteng.
"Lalu yang kedua menjadikan jalan tersebut menjadi skala besar prioritas dalam proses perencanaan pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya. Yang ketiga kami menuntut bahwasannya pembangunan di 2023-2024, saat kami tidak ingin dilibatkan hanya momentun politik saja," jelas dia.
Dikatakan Mujib, imbas dari jalan dengan kondisi yang rusak, tentunya mengakibatkan banyaknya para pengendara ataupun masyarakat yang melintasi jalan tersebut sering terjadinya kecelakaan. Selain itu, jalan tersebut juga mempengaruhi terhadap kemajuan suatu daerah.
"Kami menuntut masalah perbaikan jalan ini karena ini berpengaruh kepada masalah ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Sementara sering terjadinya kecelakaan, makanya kami tidak ingin berdiam saja, kami ingin usut ini sampai tuntas," ungkapnya.
Ia menegaskan, kegagalan seorang pemimpin itu salah satunya adalah tidak mau menemui rakyatnya, sehingga pihaknya memastikan akan terus menunggu Bupati Tasikmalaya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait