TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Seorang driver ojek online (ojol) tiba-tiba mengalami luka misterius mirip luka bekas tembakan dua bahunya.
Korban bernama Hengki Tarnando (32) warga Kampung Cidoyang, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, mengalami luka bolong di bagian bahu sebelah kanan.
Selain itu, tulang bahu korban juga mengalami retak. Saat ini korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Ditemui di rumah sakit, korban mengatakan, saat itu dirinya usai mengantarkan penumpang ke daerah Cimari. Dalam perjalanan pulang ke Tasikmalaya, ada sesuatu yang menghantam bahu sebelah kanannya.
“Saya kan habis mengantarkan penumpang dari Cimari, pulang ke arah Tasik sebelum jembatan yang ada dua jalur daerah Cikoneng. Gak tahu apa kayak ada yang menghantam bahu, gak tahu batu, gak tahu ada yang tembak, saya gak lihat,” kata Hengki, Minggu (9/4/2023) di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Menurutnya, setelah itu tangan kanannya mulai mengalami kesemutan. Ia pun kemudian berhenti di jembatan untuk mengecek kondisi bahunya. Tangannya sakit sehingga tak mampu untuk mengendarai sepeda motornya.
“Tangan kanan saya kesemutan tapi gak jatuh, ngerem pelan-pelan berhenti di jembatan. Terus di belakang ada truk dan berhenti. Kalau kata sopir truk, tadi ada yang melempar dari motor, dua orang gak pakai lampu. Saya kan gak lihat kanan, fokus lihat jalan saja,” ujarnya.
Ia menuturkan, karena si sopir truk buru-buru sehingga langsung berangkat lagi. “Iya gak apa-apa, silahkan berangkat saja,” tutur Hengki.
Driver ojol itu menjelaskan, saat itu dirinya sendirian di jembatan. Ia pun berinisiatif menghentikan pengendara sepeda motor yang lain untuk meminta bantuan.
“Saya sendirian di jembatan, saya inisiatif berhentiin dua motor, 4 orang, minta tolong diboncengin ke Puskesmas Cikoneng. Bahu saya sakit tidak bisa bawa motor,” jelasnya.
Setibanya di Puskesmas Cikoneng, lanjut Hengki, awalnya mengira puskesmas tutup karena di depannya sepi. Ia kemudian menghubungi teman sesaja ojol dan istrinya untuk menjemputnya di Puskesmas Cikoneng.
“Kirain tutup itu puskesmas karena depannya sepi. Pas di cek ternyata buka, di sana diberikan perawatan pertama,” ungkapnya.
Editor : Asep Juhariyono