TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ihya As-Sunnah Kota Tasikmalaya, Ustaz Maman Suratman, angkat bicara terkait aksi unjukrasa sekelompok massa soal pembangunan ponpesnya di Kampung Nendeut, Desa Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, dalam perjalanan pembangunan pondok untuk santri putra di wilayah Cisayong mulai dari pembebasan tanah, perizinan dari pemerintah maupun dari warga sekitar berjalan lancar.
Ia menilai, aksi yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat gabungan dari alim ulama, pimpinan ponpes, ormas Islam, dan lainnya se-Kecamatan Cisayong hanya miskomunikasi di antara beberapa orang yang berkaitan dengan rencana pembangunan ponpesa Ihya As-Sunnah 2 di Cisayong.
“Jadi perlu kami sampaikan kepada semuanya bahwa sebetulnya tidak ada polemik yang ada itu adalah miskomunikasi di antara beberapa orang berkaitan dengan keberadaan kami dengan rencana pembangunan pondok pesantren ya sunnah 2 di Cisayong,” kata Ustaz Maman, Sabtu (4/2/2023).
Dia menjelaskan, pihaknya mengawali kegiatan pembangunan ponpes As-Sunnah 2 sejak 2019 dengan melakukan terlebih dahulu sosialisasi kepada masyarakat sekitar sebelum melakukan transaksi pembelian lahan kepada yang punya wilayah.
“Tentunya kami juga berkomunikasi dan kami dengan kepala desa, dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, ada di antaranya Ketua MUI, ketua pemuda, dan tokoh masyarakat yang lainnya. Kami mencoba lebih jauh daripada ruang lingkup desa dengan kami diarahkan untuk bertemu ketua MUI kemudian juga beberapa tokoh Forum Silaturahmi Cisayong yang disebut dengan Forsil,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Ustaz Maman, pihaknya terus membangun komunikasi dan silaturahmi untuk menjelaskan sekaligus memberikan profil pesantren dalam bentuk CD dan tulisan kepada tokoh masyarakat di Desa Sukaraharja.
“Kami sudah tempuh semuanya, mulai dari sosialisasi, tahapan demi tahapan dan izin dari pemerintah sudah kami kantongi,” ungkapnya.
Ustaz Maman mengatakan, pembangunan Ponpes Ihya As-Sunnah 2 di Cisayong sebagai bagian dari pengembangan pesantren yang saat ini di ponpes pertamanya di wilayah Paseh, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, sudah penuh.
“Di sana (Cisayong) itu untuk pondok asrama putra. Luasnya sekitara 6 hektar. Rencananya akan dibangun sarana lain seperti lapangan sepak bola dan kolam renang. Selain itu, ada area peternakan dan pertanian sebagai sarana pendidikan,” ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait