Ingrid kemudian mendalami beberapa agama. Dia mengaku tidak seperti kebanyakan para mualaf, keputusannya memeluk agama Islam bukan karena mimpi atau kejadian tertentu. Hal tersebut terjadi setelah melewati proses belajar dan pencarian.
“Saya banyak diskusi dengan paman yang kebetulan lebih dahulu hijrah. Saya juga bertanya terkait beberapa perbedaan dalam agama,” tuturnya lagi.
Selama proses belajar itu, Ingrid mengaku lingkungannya cukup mendukung dan memengaruhi ketertarikan Ingrid pada Islam. Dia menghabiskan masa SD hingga SMP di sebuah sekolah Katolik di Cianjur, Jawa Barat.
Ingrid menuturkan, saat itu masih ngekos dan kamarnya sering dijadikan tempat salat bagi teman-teman muslimnya. Saat melihat teman-temannya salat, dia merasakan kedamaian yang sulit untuk dijelaskannya.
"Saat istirahat kuliah, teman-teman biasanya main ke kamar kosku dan salat. Ada kenikmatan tersendiri saat melihat mereka salat dan ngaji di depan aku. Nah, saat itu aku sudah mulai penasaran dan tanya ini itu ke mereka,” ungkap Ingrid.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait