Menurutnya, pemeriksaan kesehatan ini bekerjasama dengan seluruh tim medis yang ada di Kota Tasikmalaya, seperti dari dinas kesehatan, bidang dokter kesehatan Polres Tasikmalaya Kota, dan BNN Kota Tasikmalaya.
"Karena ini menyangkut keselamatan dari pada penumpang kemudian awak bus. Jadi kami melaksanakan pemeriksaan ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, BNN Kota Tasikmalaya, Unit Narkoba Polres Tasikmalaya Kota, Dokpol Polres Tasikmalaya Kota," ucapnya.
Ia menuturkan, dari sekian banyak sopir dan kernet yang menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes urine, pihaknya tidak menemukan adanya awak media yang positif menyalahgunakan narkoba.
"Untuk sementara ini hasil dari pemeriksaan secara keselurahan alhamdulilah tidak ditemukan yang mengonsumsi narkoba," tuturnya.
Sementara itu, dokter fungsional Puksesmas Parakanyasag, Dinkes Kota Tasikmalaya, dr. Beta Selinia mengatakan, dari total 32 orang yang menjalani pemeriksaan kesehatan, tiga awak bus di antaranya mengalami buta warna.
"Dari 32 orang yang diperiksa, kami mendapatkan 4 orang diabetes, tiga orang hipertensi, dan tiga orang buta warna" kata Beta.
Kendati demikian, lanjut Beta, ketiga kernet yang didiagnosa mengalami buta warna masih diperbolehkan untuk melakukan perjalanan.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait