Selain melakukan olah TKP, kata Wahyu, polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi yang melihat dan mengetahui kejadian di Sungai Cileueur, Dusun Wetan, RT 01 RW 01, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Jumat (15/10) sore.
"Kami juga sudah meminta keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. Kami masih terus melakukan pendalaman," ujar dia.
Menurut Wahyu, susur sungai yang diikuti 150 siswa itu bukan kegiatan Pramuka. Kegiatan tersebut, kata dia, bertujuan untuk pengenalan lingkungan sekaligus membersihkan sampah yang ada di sungai tersebut.
"Ini (kegiatan) untuk bersihkan sampah di sekitar sungai. Mereka susur sungai menyebrang dari Barat ke Timur secara bersamaan," tutur dia.
Sebagaimana diberitakan, sebanyak 11 siswa MTs MTs Harapan Baru, Pesantren Cijantung mengalami musibah saat kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur (Leuwi Ili) Dusun Wetan, RT 01 RW 01, Desa Utama Cijeungjing, Jumat (15/10) sore.
Korban meninggal lantaran terseret arus air di Leuwi Ili yang terkenal dalam. Meski permukaan air di tempat kejadian terlihat tenang, namun dibawahnya berputar.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait