TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Sandi (22) tersangka kasus percobaan pembunuhan seorang nenek di Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, merupakan sosok pemuda yang meresahkan masyarakat.
Kapolsek Cineam AKP Dede Darmawan mengatakan, tersangka kerap membuat resah masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Pemuda dengan tato hampir di sekujur tubuhnya tersebut kerap mabuk-mabukan dan melakukan tindak pidana.
“Dari keterangan saksi-saksi, tersangka ini kerap meresahkan masyarakat. Sebelum melakukan perbobaan pembunuhan terhadap neneknya, tersangka juga pernah mencuri uang neneknya,” ujar Dede.
Menurut kapolsek, tersangka tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya bekerja serabutan. Pihak keluarga juga mengatakan jika tersangka ini memang bandel dan menyerahkan untuk diproses secara hukum.
“Kasusnya tetap kita proses. Saat ini tersangka kita titipkan di ruang tahanan Polres Tasikmalaya Kota untuk menjaga kondusifitas,” kata kapolsek.
Sebelumnya diberitakan, seorang nenek warga Kampung Sukahurip, RT 011, RW 003, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, nyaris tewas di tangan cucunya, Minggu (8/5/2022).
Dugaan percobaan pembunuhan dan penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut terjadi saat korban sedang tidur di tengah rumah.
Korban, Karmah (72) dibekap dengan bantal oleh cucunya, Sandi (20) saat tidur di ruang tengah rumahnya sekira puku 19.30 WIB.
Peristiwa dugaan pembunuhan dan penganiayaan atau KDRT tersebut dibenarkan Kapolsek Cineam AKP Dede Darmawan.
Menurut AKP Dede, pelaku yang merupakan cucu korban masuk ke dalam rumah tanpa sepengetahuan korban. Korban yang sedang tidur di ruang tengah rumah langsung dibekap dengan bantal.
“Pelaku menutupi bagian wajah korban menggunakan satu buah bantal dan menekankan bantal tersebut dengan menggunakan tangan kirinya. Sedangkan tangan kanannya memegangi tangan kiri korban,” ujar AKP Dede saat dihubungi iNewsTasikmalaya.id, Senin (9/5/2022).
Dikatakan kapolsek, selain membekap korban dengan bantal, pelaku juga menindih dada sebelah kiri korban dengan lutut kanannya. Lebih kurang satu menit, korban dibekap oleh pelaku.
“Korban berontak dengan menendang-nendang kursi dan mencoba melepaskan bantal sambil meminta tolong,” ucapnya.
AKP Dede menjelaskan, teriakan korban terdengar oleh warga yang berada di sekitar rumah korban yang kemudian mendatangi rumah korban. Sementara itu, pelaku yang panik akhirnya melepaskan bantal yang menutupi wajah neneknya dan bersembunyi di kamar depan.
Warga yang kebetulan ada di sekitar rumah kemudian datang dan melihat kondisi sambil menanyakan kejadian hingga korban mengeluarkan suara berisik dari dalam rumah dan meminta tolong.
“Korban bercerita kepada warga bahwa ada yang membekapnya wajahnya dengan bantal dan menindih dadanya,” ucap kapolsek.
Ia menuturkan, setelah mendengar cerita dari korban, warga kemudian mencari orang yang dimaksud oleh korban. Pada saat itu saksi menemukan pelaku di dalam kamar depan yang sedang bersembunyi dengan menutupi kepalanya dengan kaos yang dikenakannya.
“Kepada saksi, pelaku menyebut bahwa yang membekap neneknya bukan dia tapi orang lain. Saksi tidak curiga karena pelaku ini cucunya. Saksi pun kemudian mencari orang lain yang dimaksud pelaku. Namun, tanpa sepengetahuan saksi, pelaku kabur keluar rumah,” jelas AKP Dede.
Warga kemudian mencari pelaku dan menemukannya bersembunyi di sebuah kebun yang tak jauh dari rumah neneknya. Pelaku pun mengakui jika yang membekap neneknya adalah dirinya.
“Pelaku diamankan oleh warga dan diserahkan ke Polsek Cineam,” tandasnya.
Menurutnya, motif dari dugaan percobaan pembunuhan yang dilakukan cucu kepada neneknya yakni tersangka ingin menguasai harta korban. Tersangka ingin mencuri sertifikat tanah untuk dijual dan uangnya akan digunakan untuk membeli hape baru.
"Jadi sebelumnya tersangka ini meminta sejumlah uang kepada neneknya tapi tidak diberi. Tersangka sakit hati dan berusaha ingin menguasai harta korban," kata kapolsek.
Editor : Asep Juhariyono