get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangis Pecah di Cieunteung, Jenazah Korban Penusukan Disambut Haru Keluarga dan Warga

Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman Warga di Cibogor, CDK Wilayah IV Kota Tasikmalaya Turun Tangan

Kamis, 24 Juli 2025 | 17:22 WIB
header img
Monyet Ekor Panjang Masuk Permukiman Warga di Cibogor, CDK Wilayah IV Kota Tasikmalaya Turun Tangan. Foto: Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Kehadiran seekor monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang belakangan ini meresahkan warga Kampung Cibogor, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya berhasil ditangani dengan pendekatan yang tak biasa, humanis dan berbasis konservasi.

Tim gabungan dari CDK Wilayah VI Kota Tasikmalaya bersama BKSDA Wilayah III Ciamis berhasil menangkap satwa tersebut secara aman tanpa kekerasan.

Keberadaan monyet liar di permukiman padat ini telah memicu kekhawatiran serius. Laporan warga menyebutkan hewan tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama CDK Wilayah VI Kota Tasikmalaya R. Wahyu Suseno, S.Hut., yang membawahi Cipedes, Indihiang, Bungursari, Mangkubumi, dan Kawalu, menegaskan, latar belakang di balik operasi ini.

"Penanganan ini dilakukan dengan pendekatan konservasi, bukan cara-cara brutal atau merugikan satwa," jelas Wahyu, pada Kamis (24/7/2025).

Tim gabungan dari Penyuluh Kehutanan CDK Wilayah VI Kota Tasikmalaya dan Bidang KSDA Wilayah III Ciamis bergerak cepat. Setelah melakukan koordinasi lintas sektor dan survei detail lokasi, keputusan diambil untuk memasang kandang jebakan. Kandang itu dipasang pada Senin (21/7/2025) di titik strategis sekitar permukiman warga.

Menariknya, rencana penangkapan yang dijadwalkan pada Kamis (24/7/2025) pukul 09.00 WIB, mendahului perkiraan. Sekitar pukul 08.00 WIB di hari yang sama, monyet target sudah lebih dahulu masuk ke dalam jebakan. Satwa tersebut langsung diamankan dan segera dibawa ke Kantor Bidang BKSDA di Ciamis untuk proses relokasi ke habitat yang lebih sesuai.

"Kegiatan ini menjadi contoh penanganan konflik manusia dengan satwa liar yang dilakukan secara kolaboratif, aman, dan memegang prinsip pelestarian keanekaragaman hayati," tambah Wahyu penuh optimisme.

Wahyu berharap, keberhasilan penanganan ini dapat menjadi acuan bagi wilayah lain yang menghadapi permasalahan serupa. Mengingat monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) adalah spesies yang dilindungi dan memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem.

Sebagai informasi tambahan, monyet ekor panjang memang merupakan salah satu satwa liar yang tersebar luas di Indonesia dan berperan penting dalam ekosistem. Namun, pesatnya pembangunan wilayah dan intensitas interaksi antara manusia dan satwa liar seringkali memicu konflik.

Konflik ini bisa berupa perusakan tanaman, gangguan aktivitas, hingga potensi penularan penyakit zoonosis. Sayangnya, tindakan masyarakat terhadap monyet ekor panjang acapkali tidak sejalan dengan prinsip konservasi, seperti pengusiran brutal atau penangkapan ilegal.

Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah terencana, terpadu, dan berbasis konservasi untuk menangani isu ini. Koordinasi dan konsultasi lintas sektor menjadi kunci, menyatukan pandangan antara pemerintah, aparat penegak hukum, lembaga konservasi, akademisi, dan masyarakat lokal.

Pendekatan kolaboratif semacam ini akan memastikan penanganan konflik manusia dan satwa liar dapat dilakukan secara berkelanjutan, selaras dengan prinsip konservasi keanekaragaman hayati demi masa depan yang harmonis antara manusia dan alam.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut