Menanti Dana Bergulir, 265 Kopdeskel Merah Putih di Ciamis Siap Akses Pinjaman Rp1-3 Miliar

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Sejak 1 Juli 2025, Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih di seluruh Indonesia, termasuk di Ciamis, sejatinya sudah bisa mengajukan pinjaman modal usaha ke bank-bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Plafon pinjaman yang ditawarkan pun tidak main-main, mulai dari Rp1 Miliar hingga Rp3 Miliar per Kopdeskel, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang usaha.
Namun, di Kabupaten Ciamis, 265 Kopdeskel Merah Putih yang sudah resmi berbadan hukum masih dalam tahap persiapan. Mereka tengah menanti petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak-juknis) resmi terkait pengajuan pinjaman modal besar ini.
Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Dinas KUKMP Ciamis, Adang Hartono, mengungkapkan hingga saat ini belum ada Kopdeskel Merah Putih di Ciamis yang benar-benar siap dengan proposal pengajuan pinjaman modal. "Baru taraf konsultasi, itupun baru segelintir. Untuk pengajuan pinjaman modal ini kami masih menunggu juklak-juknisnya," jelas Adang, pada Selasa (1/7/2025).
Padahal, secara legalitas, semua sudah beres. Sebanyak 258 desa dan 7 kelurahan di 27 kecamatan di Ciamis telah menuntaskan pembentukan Kopdeskel Merah Putih. Per tanggal 20 Juni 2025 lalu, ke-265 Kopdeskel tersebut bahkan sudah 100% mengantongi pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhuk).
Meski demikian, banyak Kopdeskel Merah Putih di Ciamis yang masih sibuk melengkapi berbagai kelengkapan administrasi vital lainnya seperti pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Induk Berusaha (NIB), dan rekening bank. "Dari 265 Kopdeskel Merah Putih yang baru terbentuk di Ciamis, yang sudah memiliki NPWP, NIB maupun rekening bank belum setengahnya. Belum sampai 50%," tambah Adang.
Setelah semua kelengkapan administrasi rampung, setiap Kopdeskel Merah Putih diharapkan segera menyusun proposal khusus. Proposal ini akan disesuaikan dengan bentuk atau bidang usaha yang akan digeluti masing-masing koperasi. Potensinya sangat beragam, mulai dari:
Dengan plafon pinjaman yang fantastis, Kopdeskel Merah Putih juga berkesempatan untuk membangun infrastruktur pendukung seperti gudang, membeli truk untuk ekspedisi bongkar muat, bahkan membeli alat-alat pertanian modern.
"Tapi sampai hari ini baru segelintir Kopdeskel (Merah Putih) yang sudah mulai konsultasi tentang penyusunan proposal untuk pinjaman modal usaha tersebut," imbuh Adang. Ini menunjukkan bahwa meskipun peluang besar sudah di depan mata, persiapan matang dan panduan jelas dari pemerintah masih sangat dinantikan agar potensi ekonomi desa/kelurahan ini bisa terwujud maksimal.
Editor : Asep Juhariyono