Drama Penyelamatan Anak Terjebak Lift di Ciamis, Petugas Damkar Bertindak

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id — Kepanikan melanda sebuah sekolah di kawasan Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, pada Minggu (15/6/2025), saat seorang anak dilaporkan terjebak dalam lift di gedung sekolah TK/SD Islam Terpadu (IT). Untungnya, respons cepat dari tim UPTD Damkar Satpol PP Ciamisberhasil menyelamatkan anak tersebut tanpa luka sedikit pun.
Kejadian bermula sekitar pukul 15.05 WIB, saat Syakila, siswi TK/SD IT, hendak naik ke lantai tiga menggunakan lift. Baru bergerak dari lantai satu ke lantai dua, lift tiba-tiba mengalami gangguan teknis dan terhenti. Syakila yang saat itu berada sendirian di dalam lift langsung panik dan menangis histeris.
“Anak tersebut sempat menghubungi salah satu guru melalui telepon, dalam keadaan ketakutan,” jelas Fery Rochwandi, Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Ciamis.
Setelah menerima laporan dari pihak sekolah, lima personel Damkar yang sedang piket langsung meluncur ke lokasi dengan mobil pancar Z 8164 T. Petugas yang terlibat dalam operasi ini adalah Yedi, Yayan, Irvan, Nanang, dan Bimar.
Dengan peralatan khusus evakuasi lift, tim bekerja cepat dan penuh kehati-hatian untuk membuka pintu lift tanpa membahayakan korban di dalamnya.
“Alhamdulillah, pukul 15.41 WIB, anak berhasil dievakuasi dalam kondisi sehat dan selamat. Kami langsung menenangkan korban dan menyerahkannya kembali ke pihak sekolah,” ujar Fery.
Fery menambahkan bahwa ini merupakan pengalaman pertama petugas Damkar Ciamis menangani kasus anak yang terjebak dalam lift. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan pihak sekolah dapat segera melakukan pengecekan teknis berkala pada fasilitas lift mereka.
“Ini menjadi pelajaran penting bahwa fasilitas keselamatan sekolah harus selalu diuji secara rutin, apalagi jika melibatkan anak-anak usia dini,” tambahnya.
Aksi sigap dan profesional para petugas Damkar ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah dan masyarakat sekitar. Tindakan cepat mereka dinilai telah mencegah potensi trauma psikologis lebih berat yang mungkin dialami korban.
Editor : Asep Juhariyono