Bayi Baru Lahir Ditemukan di Bawah Pohon Jengkol di Rancah Ciamis

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Harapan akan keselamatan seorang bayi mungil yang ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan di bawah pohon jengkol, akhirnya pupus.
Bayi perempuan malang itu dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (14/6/2025) dini hari sekitar pukul 04.30 WIB, setelah menjalani perawatan intensif di ruang NICU RSUD Ciamis.
Sebelumnya, penemuan bayi tersebut menghebohkan warga Dusun Karanganyar, Desa/Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. Bayi ditemukan oleh seorang warga yang tengah berburu tupai, tepat pada Jumat (13/6/2025) siang sekitar pukul 13.00 WIB.
"Ketika ditemukan, kondisi bayi sangat memprihatinkan. Masih hidup, tapi lemah, dan di ari-arinya sudah ada belatung," ujar salah satu petugas medis Dinas Kesehatan Ciamis.
Bayi berjenis kelamin perempuan itu diperkirakan baru dilahirkan dua hari sebelum ditemukan. Saat ditemukan, berat badannya tercatat 3,2 kilogram, dan tali pusarnya masih menempel, namun mulai mengering.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa bayi kemungkinan besar dibuang tak lama setelah dilahirkan.
Usai dievakuasi dari lokasi kejadian, petugas segera membawa bayi tersebut ke Puskesmas Rancah untuk penanganan awal.
Di sana, bayi dibersihkan dan distabilkan, namun karena kondisinya yang terlalu lemah, ia langsung dirujuk ke RSUD Ciamis untuk mendapat perawatan intensif.
Di RSUD Ciamis, bayi malang ini dirawat di ruang NICU – unit perawatan khusus untuk bayi baru lahir dengan kondisi kritis. Tim medis telah berusaha semaksimal mungkin, namun takdir berkata lain.
“Sekitar pukul 04.30 WIB tadi subuh, bayi dinyatakan meninggal dunia. Kami sangat menyayangkan, tapi kondisinya memang sudah sangat lemah sejak awal dirujuk,” tutur petugas tersebut.
Jenazah bayi kini disemayamkan di kamar jenazah RSUD Ciamis, sementara pihak kepolisian tengah mendalami kasus ini untuk mengungkap siapa orangtua yang tega membuang darah dagingnya sendiri.
Penemuan bayi tak berdosa ini menyisakan duka dan kemarahan masyarakat. Warga berharap aparat segera mengungkap pelaku pembuangan dan memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Editor : Asep Juhariyono