Sidak Gudang Pupuk di Ciamis, Anggota Komisi IV DPR Temukan 72 Karung Rusak

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Dalam upaya memastikan kesiapan ketersediaan pupuk menjelang Musim Tanam II tahun 2025, Anggota Komisi IV DPR RI, Ir. H. Herry Dermawan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua gudang milik PT Pupuk Indonesia (PI) di wilayah Ciamis, Kamis sore (5/6/2025).
Sidak dilakukan di dua titik strategis penyimpanan pupuk bersubsidi: Gudang PT PI di kawasan Cijeungjing, Jalan Raya Ciamis–Banjar, serta di Gudang PT PI Cimaragas, Jalan Raya Cimaragas–Banjar. Kedua gudang ini menjadi pusat distribusi pupuk ke berbagai distributor di Kabupaten Ciamis.
Dari pantauan lapangan, stok pupuk NPK di gudang Cijeungjing tercatat mencapai 1.956 ton dari total kapasitas maksimal 2.000 ton. Sementara di Cimaragas, tersedia stok 536 ton pupuk urea dari daya tampung gudang sebesar 4.000 ton.
Namun, di gudang Cimaragas, tim sidak menemukan satu tumpukan pupuk urea yang disisihkan secara khusus. Setelah dicek, ternyata tumpukan tersebut terdiri dari **72 karung pupuk rusak**, masing-masing berisi 50 kg. Karung-karung tersebut mengalami robek dan kebocoran.
Petugas gudang, Opik, menjelaskan bahwa kerusakan tersebut dipicu oleh kondisi kayu palet yang sudah lapuk dan rapuh. Paku dan serpihan kayu dari palet merobek karung-karung bagian bawah yang menjadi tumpuan beban.
Sejauh ini sudah terkumpul 72 karung pupuk yang rusak. Semuanya kami simpan untuk proses retur ke pabrik,” ujar Opik.
Menanggapi temuan tersebut, Herry Dermawan menyayangkan adanya kerusakan yang berpotensi merugikan. Ia pun meminta PT PI untuk segera mengganti karung-karung rusak dan mengganti seluruh alas kayu palet dengan palet plastik** yang dinilai lebih tahan lama.
“Kerusakan ini sebenarnya bisa dihindari. Harga palet kayu memang murah, tapi pupuknya mahal. Kalau sudah rusak seperti ini, bisa jadi pemborosan,” tegas Herry. “Tiga koma enam ton pupuk rusak itu bukan jumlah kecil,” tambahnya.
Meski demikian, Herry menilai stok pupuk untuk MT II di Ciamis masih tergolong aman, baik dari sisi jumlah maupun distribusi. Bila sewaktu-waktu ada kekurangan, pasokan tambahan bisa disuplai dari gudang PT PI yang berada di Banjar.
Lebih jauh, Herry menekankan bahwa keberhasilan swasembada pangan, khususnya beras, sangat bergantung pada dua faktor krusial, ketersediaan air irigasi dan kelancaran distribusi pupuk.
“Tanpa dukungan dua hal itu, mustahil petani bisa maksimal dalam budidaya padi sawah,” ujarnya mengingatkan.
Editor : Asep Juhariyono