get app
inews
Aa Text
Read Next : Tangis Pecah di Cieunteung, Jenazah Korban Penusukan Disambut Haru Keluarga dan Warga

Belasan Siswa dan Guru SMA di Culamega Tasikmalaya Diduga Alami Keracunan Usai Santap Cilok

Selasa, 27 Mei 2025 | 14:48 WIB
header img
Belasan Siswa dan Guru SMA di Culamega Tasikmalaya Diduga Alami Keracunan Usai Santap Cilok. Foto: Ilustrasi/Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Insiden keracunan massal menimpa belasan warga sekolah di sebuah SMA di Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya. Sebanyak 19 orang yang terdiri dari siswa dan guru harus mendapatkan perawatan medis setelah mengeluhkan gejala keracunan, Senin (26/5/2025).

Kejadian bermula saat para korban menyantap cilok buatan sendiri di lingkungan asrama sekolah pada Minggu (25/5/2025) malam. 

Tak lama setelah mengonsumsi makanan tersebut, sebagian besar mulai merasakan gejala seperti mual, sakit kepala, demam tinggi, hingga muntah-muntah.

Kapolsek Bantarkalong AKP Mugiono, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan bersama tim medis dari Puskesmas Culamega untuk memastikan penyebab pasti keracunan.

“Benar, ada 19 orang yang mengalami gejala keracunan. Tim dari puskesmas sudah turun, dan kami juga sedang menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang diduga menjadi pemicu,” jelasnya, Selasa (27/5/2025).

Dari total korban, sebanyak enam orang telah dinyatakan membaik dan diperbolehkan pulang. Namun, 13 orang lainnya masih dalam perawatan intensif di Puskesmas Culamega. Tim kesehatan juga terus melakukan observasi terhadap kondisi para korban.

AKP Mugiono menambahkan, jumlah penderita masih mungkin bertambah, mengingat total ada 34 orang yang sempat mengonsumsi makanan serupa di malam kejadian. 

Untuk itu, pihak sekolah dan tenaga medis terus melakukan pemantauan ketat terhadap seluruh siswa yang berpotensi terdampak.

“Saat ini fokus kami adalah memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan yang optimal, sambil menunggu hasil pasti dari laboratorium,” ujarnya.

Kasus ini sekaligus menjadi peringatan bagi lingkungan sekolah agar lebih berhati-hati dalam pengawasan makanan, khususnya di asrama dan kegiatan mandiri siswa.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut