get app
inews
Aa Text
Read Next : Diky Chandra Soroti Penanganan Miras: Tak Cukup Razia, Harus Tuntas dari Hulu ke Hilir

Di Tengah Penghematan Anggaran, Diam-diam Pemkot Tasikmalaya Tetap Belanja Mobil Dinas, untuk Siapa?

Senin, 19 Mei 2025 | 13:20 WIB
header img
Di Tengah Penghematan Anggaran, Diam-diam Pemkot Tasikmalaya Tetap Belanja Mobil Dinas, untuk Siapa? Foto: Ilustrasi/Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Di saat pemerintah pusat gencar menyerukan efisiensi anggaran, langkah mengejutkan datang dari lingkup Pemerintah Kota Tasikmalaya

Meski Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan mendapat pujian karena mengalihkan anggaran pengadaan mobil dinas senilai Rp3,6 miliar demi membenahi sektor kebersihan kota, rupanya ada pembelian mobil dinas yang tetap dilakukan secara terpisah.

Viman memilih untuk membeli sarana pengelolaan sampah berupa 30 bak kontainer, 85 unit kontainer dust bin, dan 3 dump truk. Langkah ini diklaim sebagai bentuk komitmen nyata menjaga lingkungan dan menanggapi keluhan warga soal persoalan sampah yang makin mengkhawatirkan.

Namun, di balik apresiasi tersebut, publik dikejutkan oleh informasi bahwa Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tasikmalaya ternyata tetap merealisasikan pengadaan tiga unit mobil dinas dengan total nilai mencapai Rp2,2 miliar. 

Kendaraan yang dibeli termasuk 1 unit Toyota Innova Zenix tipe 2.0 Q HV Modelista CVT TSS dan dua unit lainnya tipe Innova Zenix 2.0 G CVT.

Kepala Bidang Aset BPKAD Kota Tasikmalaya, Hj Yeni Mulyani, saat dikonfirmasi tidak menampik adanya pembelian tersebut. Namun, ia menolak menjelaskan detail penggunaannya. 

“Soal peruntukan mobilnya, itu wewenang pimpinan,” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp, Minggu (18/5/2025).

Menanggapi hal ini, Ketua Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (Pemantik), Irwan Supriadi atau yang akrab disapa Iwok, menyatakan keprihatinannya. 

Ia menilai, langkah wali kota yang mengalihkan anggaran mobil dinas demi kebersihan kota justru dirusak oleh keputusan pengadaan kendaraan mewah oleh BPKAD.

“Ini seperti ironi yang menyakitkan. Warga setiap hari bergulat dengan tumpukan sampah, jalan rusak, dan ancaman banjir, tapi birokrasi justru sibuk belanja kenyamanan,” ujar Iwok.

Ia menyebut, jika benar mobil tersebut diperuntukkan bagi pejabat non-struktural seperti Ketua dan Wakil Ketua PKK maupun Sekda, maka keputusan ini mencerminkan gaya hidup elitis yang semakin menjauhkan pemerintah dari denyut nadi masyarakat.

“BPKAD seperti hidup di dimensi berbeda. Ini bukan soal mobilnya saja, tapi soal kepekaan terhadap kondisi rakyat yang sedang susah,” tegasnya.

Menurut Iwok, budaya birokrasi yang boros harus segera diubah jika Kota Tasikmalaya ingin keluar dari stagnasi dan membangun kembali kepercayaan publik. 

Ia mendesak agar pengadaan tersebut diaudit, dan meminta agar BPKAD memberikan penjelasan terbuka kepada masyarakat.

“Kita tidak butuh birokrat yang hanya pandai merancang anggaran. Yang kita butuh adalah pemimpin yang peduli, peka, dan berani mendahulukan kebutuhan warga di atas kepentingan simbolik,” tandasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut