get app
inews
Aa Text
Read Next : Diky Chandra Soroti Penanganan Miras: Tak Cukup Razia, Harus Tuntas dari Hulu ke Hilir

Karinding Sadulur Tasikmalaya Saba Prancis, Sayang Minim Dukungan

Minggu, 18 Mei 2025 | 10:19 WIB
header img
Karinding Sadulur Tasikmalaya Diundang ke Ajang Budaya Internasional Le Reve de L'Aborigene di Prancis, Sayang Minim Dukungan. Foto: Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.idGrup musik tradisional asal Kota Tasikmalaya, Karinding Sadulur, mendapat kehormatan diundang sebagai satu-satunya wakil Indonesia untuk tampil di ajang budaya internasional Le Rêve de L'Aborigène, yang akan digelar di Airvault, Prancis, pada 25–27 Juli 2025.

Festival ini dikenal sebagai panggung prestisius bagi musik etnik dan tradisional dunia, dengan konsep bebas alkohol yang menekankan pada kedamaian dan budaya asli.

Kabar ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kota Tasikmalaya dan Indonesia. Namun sayangnya, keberangkatan Karinding Sadulur masih terkendala masalah pendanaan. Hingga pertengahan Mei 2025, mereka belum mendapatkan dukungan finansial memadai, termasuk dari Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Salah satu personel Karinding Sadulur, Sandy Mizon, membenarkan bahwa grupnya telah menerima undangan resmi dari pihak penyelenggara festival.

“Benar, kami satu-satunya dari Indonesia yang diundang untuk tampil di ajang Le Rêve de L'Aborigène,” kata Sandy kepada awak media, Sabtu (17/5/2025) malam.

Meski begitu, Sandy mengungkapkan bahwa mereka belum bisa memulai persiapan karena keterbatasan dana. Upaya untuk menjalin komunikasi dengan Pemkot Tasikmalaya pun belum membuahkan hasil.

“Kami sudah mengajukan permohonan audiensi kepada Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, serta ke Disporabudpar Kota Tasikmalaya. Namun, sampai sekarang belum ada jawaban atau kepastian jadwal pertemuan. Jadi, persiapan kami belum bisa berjalan karena belum ada dukungan konkret,” lanjutnya.

Sandy juga menambahkan bahwa ini merupakan kali keempatnya Karinding Sadulur menerima undangan dari penyelenggara festival di Prancis. Namun, undangan sebelumnya selalu gagal dipenuhi karena persoalan serupa, minimnya dukungan.

“Undangan sebelumnya pun kandas di tengah jalan karena dukungan dari berbagai pihak masih sangat kurang,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Karinding Sadulur, Fiona Callaghan, menegaskan bahwa partisipasi dalam festival ini adalah peluang emas untuk memperkenalkan budaya Sunda ke panggung dunia.

“Kami berharap ada dukungan nyata dari pemerintah maupun pihak-pihak terkait agar nama Indonesia, khususnya Jawa Barat dan Tasikmalaya, bisa dikenal lebih luas melalui karya budaya,” ungkap Fiona.

Fiona menjelaskan bahwa undangan resmi diberikan kepada enam orang: empat personel inti dan dua orang pendamping (manajer dan dokumenter). Penyelenggara juga telah meminta bukti visa dan tiket perjalanan sebagai syarat keikutsertaan.

“Visa menjadi salah satu tantangan, karena seringkali prosesnya tidak tepat waktu atau bahkan ditolak. Ini yang membuat beberapa grup sebelumnya harus membatalkan keberangkatan,” pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut