Didampingi Keluarga dan Aparat Desa, Remaja 13 Tahun yang Melahirkan di Taraju Resmi Lapor ke Polisi
TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Setelah dua pekan berlalu sejak publik dikejutkan dengan kabar seorang remaja perempuan berusia 13 tahun melahirkan bayi di Kecamatan Taraju, orang tua korban akhirnya mengambil langkah hukum dengan mendatangi Polres Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu (10/05/2025).
Berdasarkan pantauan di lokasi, remaja perempuan tersebut hadir di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) didampingi kedua orang tuanya, perwakilan pemerintah Desa Raksasari, dan sejumlah pihak terkait.
Mereka datang menggunakan kendaraan milik desa sebagai bentuk dukungan dan pengawalan selama proses pelaporan berlangsung.
Langkah ini diambil sebagai upaya mendapatkan keadilan dan perlindungan hukum atas dugaan tindak kekerasan seksual yang dialami korban, yang disebut-sebut dilakukan oleh seseorang yang masih satu lingkungan tempat tinggal.
Kasus ini telah menyedot perhatian publik dan menimbulkan keprihatinan luas. Banyak kalangan menilai perlindungan terhadap anak harus diperkuat, terutama dalam konteks edukasi seksual dan pencegahan pernikahan usia dini.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait isi laporan maupun perkembangan proses penyelidikan. Namun, masyarakat berharap aparat penegak hukum bertindak cepat dan transparan demi keadilan korban.
Peristiwa ini kembali menggarisbawahi pentingnya pengawasan terhadap anak, peran aktif lingkungan dalam melindungi generasi muda, serta perlunya peningkatan kesadaran tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja dan keluarga.
Sebelumnya diberitakan, warga Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, tengah dihebohkan oleh kabar seorang remaja perempuan berusia 13 tahun yang melahirkan seorang bayi di puskesmas setempat. Peristiwa ini terjadi sekitar dua pekan lalu dan kini menjadi sorotan serius, baik dari sisi sosial maupun hukum.
Warga Kecamatan Taraju mengonfirmasi bahwa gadis belia tersebut sebelumnya mengeluhkan sakit perut yang dikira sakit biasa. Namun, saat diperiksa oleh tenaga medis di kampungnya, diketahui bahwa ia tengah dalam kondisi aktif melahirkan. Orang tuanya pun segera membawanya ke puskesmas, dan tak lama kemudian, proses persalinan berlangsung.
“Awalnya dikira sakit perut biasa, tapi ternyata itu kontraksi. Akhirnya dibawa ke Puskesmas dan langsung melahirkan,” ujar Eman, salah satu warga yang mengetahui kejadian ini, Jumat (9/5/2025).
Demi melindungi privasi dan psikologis korban serta bayinya, identitas mereka tidak diungkap ke publik. Namun, kasus ini telah menimbulkan keresahan mendalam di tengah masyarakat, terutama karena muncul dugaan bahwa remaja tersebut menjadi korban kekerasan seksual.
Kanit Reskrim Polsek Taraju, Aipda Johan, membenarkan bahwa kejadian tersebut berada di wilayah hukumnya. Pihak kepolisian sebenarnya sudah mengantongi sejumlah informasi penting terkait pelaku dan kronologi, meski sampai saat ini keluarga korban belum mengajukan laporan resmi.
“Memang benar peristiwa ini terjadi. Kami telah mengumpulkan data dan keterangan sejumlah saksi. Diduga kuat pelaku adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahun, berstatus duda, yang merupakan tetangga korban,” ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono