DLH Kota Tasikmalaya Cari Solusi Permanen Atasi TPS Liar, Gandeng Pemilik Lahan dan Satpol PP
             
            
             TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Masalah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di Kota Tasikmalaya masih menjadi pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai.
Meskipun hampir setiap hari dibersihkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama masyarakat dan aparat kewilayahan, tumpukan sampah kembali muncul hanya dalam hitungan jam.
                                                        Menurut data DLH, hingga saat ini terdapat 40 titik TPS liar tersebar di berbagai sudut kota. Keberadaan lahan kosong seringkali dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk membuang sampah secara ilegal.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, kami mulai menjalin komunikasi dengan pemilik lahan kosong yang selama ini dijadikan tempat pembuangan sampah."
"Kami dorong agar lahan itu digunakan untuk kegiatan positif, seperti lahan pertanian warga atau kelompok wanita tani (KWT),” ujar Fery Arif Maulana, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya, Jumat (2/5/2025).
                                                        Fery menargetkan pada tahun ini setidaknya separuh dari TPS liar yang ada bisa dihilangkan. Berbagai upaya seperti edukasi masyarakat, pemasangan spanduk peringatan, hingga patroli pengawasan terus digencarkan.
“Kami ingin tahun ini ada perubahan signifikan. Idealnya, semua TPS liar bisa dituntaskan. Tapi secara realistis, minimal 50 persen bisa kami bersihkan secara permanen. Tantangannya, lokasi TPS liar sering berpindah, jadi kami harus selalu responsif,” jelasnya.
Tidak hanya melakukan penindakan, DLH juga menggandeng Satpol PP untuk pengawasan lapangan dan berkoordinasi lintas sektor agar pendekatan yang dilakukan menyeluruh, baik dari sisi penegakan aturan maupun pembinaan warga.
                                                        Camat Cihideung, Yogi Subarkah, turut mendukung langkah DLH. Ia mengakui, di wilayahnya saja terdapat dua titik TPS liar yang terus dibersihkan secara rutin, namun tetap kembali muncul.
“Ini bukan sekadar soal bersih-bersih, tapi soal perubahan pola pikir. Kami bersama warga sudah berkali-kali gotong royong membersihkan TPS liar, tapi tetap saja muncul lagi. Perlu solusi permanen. Salah satunya ya, kami dekati pemilik lahan, ajak mereka manfaatkan lahannya agar tidak lagi dijadikan tempat buang sampah,” kata Yogi.
Ia berharap masyarakat juga memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungannya dan tidak segan menegur pelaku pembuangan sampah sembarangan.
                                                        “Pagar pembatas sudah dipasang, himbauan juga sudah ada, tapi kalau kesadaran belum tumbuh, semua akan percuma. Jadi ayo kita jaga sama-sama. Jangan buang sampah sembarangan, siapa pun pelakunya, harus ditegur,” tandasnya.
Editor : Asep Juhariyono