get app
inews
Aa Text
Read Next : Program MBG di Sekolah, Pedagang Kantin di Banjar Terpuruk: Hanya Es yang Masih Dicari Siswa

Diduga Keracunan MBG, Belasan Pelajar di Rajapolah Tasikmalaya Alami Gejala Gangguan Pencernaan

Kamis, 01 Mei 2025 | 18:26 WIB
header img
Diduga Keracunan MBG, Belasan Pelajar di Rajapolah Tasikmalaya Alami Gejala Gangguan Pencernaan. Foto: Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Belasan siswa dari dua jenjang pendidikan di Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, dilaporkan mengalami gejala yang diduga akibat keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah pada Rabu (30/4/2025).

Salah satu orang tua siswa, berinisial IN, mengungkapkan bahwa anaknya mulai merasakan efek tidak biasa sekitar tengah malam setelah menyantap makanan MBG.

“Sekitar jam 12 malam mulai terasa. Anak saya bolak-balik ke kamar mandi, buang air besar terus. Biasanya nggak seperti ini,” ujarnya, Kamis siang (1/5/2025).

Meski begitu, IN memilih tidak membawa anaknya ke fasilitas kesehatan. Ia memutuskan untuk melakukan perawatan mandiri dengan cara tradisional.

“Cuma dikasih air kelapa dan obat herbal. Alhamdulillah sekarang agak baikan, tapi tadi malam sempat sampai tujuh kali ke kamar mandi,” tambahnya.

Dari percakapan yang beredar di grup WhatsApp orang tua murid, diketahui bahwa setidaknya ada 16 pelajar lain yang mengalami keluhan serupa usai menyantap MBG. Sebagian besar dari mereka juga dirawat di rumah masing-masing tanpa penanganan medis formal.

Kepala Puskesmas Rajapolah, dr. Hani Hariri, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima empat pasien yang semuanya merupakan siswi dari salah satu SMP di wilayah tersebut.

Menurut Hani, dua dari empat pasien mengalami gejala khas yang mengarah pada indikasi keracunan makanan, seperti diare dan lemas. Gejala tersebut diduga muncul setelah mengonsumsi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan oleh sekolah sehari sebelumnya, Rabu (30/4/2025).

“Sampai hari ini baru ada empat siswi yang datang. Tapi kami tetap standby untuk menerima kemungkinan pasien tambahan,” ujar Hani, Kamis (1/5/2025).

Menanggapi insiden ini, tim relawan MBG menyampaikan permohonan maaf melalui pesan yang tersebar di kalangan orang tua siswa. Mereka mengaku tengah mengevaluasi menu yang didistribusikan pada hari kejadian.

“Kami turut prihatin atas keluhan yang muncul dan mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Saat ini kami sedang melakukan evaluasi mendalam terhadap menu MBG yang disajikan,” tulis salah seorang perwakilan relawan.

Relawan juga mengimbau agar kejadian ini tidak disebarluaskan lebih jauh di media sosial, mengingat proses penyelidikan internal masih berlangsung.

“Kami harap semua pihak bisa menahan diri untuk tidak memperkeruh suasana di media sosial. Kami pastikan akan bertanggung jawab dan memberikan informasi resmi setelah evaluasi selesai,” tutupnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut