DLH Kota Tasikmalaya Kewalahan Atasi Tumpukan Sampah Pascalebaran, Armada Terbatas Jadi Kendala

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Lonjakan volume sampah pasca-Idulfitri membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya bekerja ekstra keras. Sejak Ramadan hingga usai Lebaran, produksi sampah di wilayah perkotaan melonjak drastis, mencapai lebih dari 200 ton per hari.
Sayangnya, keterbatasan jumlah armada membuat penanganan sampah menjadi tidak optimal.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya, Ferry Arif Maulana, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya hanya mengoperasikan sekitar 28 hingga 29 unit dump truk aktif.
Jumlah tersebut masih jauh dari kata ideal untuk menjangkau 69 kelurahan yang tersebar di seluruh wilayah kota.
“Dengan kondisi sekarang, satu truk harus melayani lebih dari satu kelurahan. Padahal idealnya, satu armada melayani maksimal tiga kelurahan. Akibatnya, pengangkutan tidak bisa dilakukan secara maksimal,” ujar Ferry, Rabu (16/4/2025).
Tidak hanya soal kendaraan, keterbatasan tempat penampungan sementara atau kontainer juga menjadi tantangan tersendiri.
Penempatan kontainer di titik-titik strategis sering kali terkendala karena harus melalui persetujuan warga dan pemilik lahan.
"Penempatan kontainer itu tidak bisa sembarangan. Harus mempertimbangkan lokasi yang strategis dan respons masyarakat. Kalau tidak tepat, malah menimbulkan konflik baru," jelas Ferry.
Selama Ramadan dan libur Lebaran, petugas kebersihan terpaksa bekerja dengan sistem lembur demi mengejar volume sampah yang terus menumpuk.
Namun, dengan kondisi armada yang terbatas dan sebagian sudah tidak layak, pengangkutan pun berjalan lambat.
“Setiap hari truk harus berputar dari pagi hingga malam. Tapi karena armadanya sedikit dan ada yang kondisinya sudah menurun, kami kesulitan menjaga ritme pengangkutan,” ucapnya.
DLH pun terus melakukan berbagai upaya perbaikan, termasuk perawatan armada dan meningkatkan kerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan kesadaran pengelolaan sampah yang lebih baik.
“Kami berharap ke depan bisa ada penambahan armada dan solusi strategis lainnya agar persoalan sampah tidak terus berulang, apalagi saat momen besar seperti Lebaran,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono