Harga Sembako di Ciamis Naik Jelang Lebaran, Pemkab Pastikan Stok Aman

Meski begitu, ia menyoroti keterbatasan jumlah pangkalan gas di desa-desa.
"Di beberapa desa, hanya ada dua atau tiga pangkalan, bahkan di beberapa dusun hanya satu. Akibatnya, masyarakat yang tinggal jauh dari pangkalan harus membeli dengan harga lebih tinggi di pengecer, bisa mencapai Rp22.000 per tabung," ungkapnya.
Pemkab Ciamis terus melakukan pengecekan ke gudang-gudang penyimpanan bahan pokok untuk mengantisipasi penimbunan.
"Kami pastikan tidak ada barang yang ditahan oleh distributor. Semua stok yang tersedia harus segera disalurkan ke pasaran," tegas Asep.
Distribusi bahan pokok di Ciamis terbagi ke beberapa titik strategis.
"Untuk wilayah Ciamis bagian utara hingga Tasikmalaya dan Ciawi, suplai berasal dari Panjunan. Sementara itu, untuk daerah selatan seperti Pangandaran dan Cikalong, distribusinya juga berasal dari Panjunan yang ada di Pamarican," terangnya.
Sebagai langkah stabilisasi harga, Pemkab Ciamis berencana menggelar operasi pasar bersubsidi mulai minggu depan.
"Kami melihat bahwa kebutuhan bahan pokok berbeda-beda di setiap daerah. Misalnya, di wilayah pedesaan, pasokan beras lebih aman karena banyak masyarakat memiliki hasil panen sendiri. Sementara itu, di perkotaan seperti Ciamis dan Cikoneng, permintaan lebih tinggi," jelasnya.
Subsidi yang diberikan bisa mencapai 40–50 persen.
"Misalnya, jika dalam satu paket bahan pokok harganya Rp150.000, maka dengan subsidi bisa turun menjadi sekitar Rp90.000. Kami masih menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah provinsi terkait jumlah paket yang akan disediakan," tambahnya.
Dengan berbagai langkah ini, Pemkab Ciamis berharap harga bahan pokok tetap stabil dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya menjelang Lebaran.
"Kami akan terus memantau situasi di lapangan dan memastikan pasokan barang tetap lancar," pungkas Asep.
Editor : Asep Juhariyono