Namun, bantuan datang dari berbagai pihak, termasuk komunitas bela diri Tarung Derajat, tempat Taufik berlatih, serta rekan-rekan kerjanya di koperasi.
"Alhamdulillah, banyak yang peduli dan membantu. Berkat dukungan dari komunitas bela diri dan rekan-rekan kerja suami, akhirnya operasi bisa dilakukan," kata Imas dengan rasa syukur.
Taufik merupakan tulang punggung keluarga, menghidupi istri dan dua anaknya yang masih kecil—anak sulung berusia 6 tahun dan si bungsu baru 1,5 tahun. Cedera yang dialaminya membuat kondisi ekonomi keluarganya semakin sulit.
"Dia satu-satunya pencari nafkah di keluarga. Sekarang kondisinya belum pulih sepenuhnya, dan kami harus memikirkan bagaimana kelangsungan hidup kami ke depan," ujar Imas dengan mata berkaca-kaca.
Kasus pembacokan ini menjadi sorotan publik, terutama setelah muncul dugaan salah tangkap terhadap beberapa tersangka. Namun, Taufik menegaskan bahwa dirinya mengenali wajah para pelaku dan membantah adanya kesalahan dalam penangkapan tersebut.
Editor : Asep Juhariyono