get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabupaten Ciamis Raih Anugerah Kawistara 2024, Wujud Komitmen Pelestarian Bahasa dan Sastra Daerah

Warga Kertahayu Ciamis Geruduk Kantor Desa, Tuntut Transparansi Penyaluran Bansos Beras

Kamis, 30 Januari 2025 | 20:06 WIB
header img
Warga Kertahayu Ciamis Geruduk Kantor Desa, Tuntut Transparansi Penyaluran Bansos Beras. Foto: Istimewa

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id – Ratusan warga Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, menggelar aksi protes di depan kantor desa, Kamis (30/1/2025). 

Mereka menuntut penjelasan terkait bantuan sosial (bansos) beras yang tidak mereka terima selama beberapa bulan terakhir.  

Bantuan pangan berupa 10 kilogram beras per bulan yang biasanya mereka dapatkan secara rutin, sudah tidak disalurkan selama tiga bulan terakhir. 

Warga menduga bantuan tersebut bukan tidak ada, melainkan disalahgunakan oleh oknum perangkat desa

Aksi ini dipimpin oleh Forum Komunikasi Kertahayu Bersih (FKKB) yang diketuai Heri Sutana. 

Menurutnya, berdasarkan data yang mereka miliki, ada 85 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tidak menerima bansos sejak Agustus 2024.  

"Warga datang ke kantor desa untuk menuntut hak mereka. Dari data kami, ada 85 KPM yang belum menerima bansos. Namun, pihak desa hanya mengakui ada 53 KPM yang belum mendapatkannya," ujar Heri. 

FKKB mengajukan dua tuntutan utama dalam aksi tersebut:  

1. Penyaluran bansos beras dalam waktu satu minggu kepada warga yang belum menerimanya.  

2. Pencopotan perangkat desa yang diduga terlibat dalam dugaan penggelapan bansos.  

"Kami ingin kejelasan dan ketegasan dari pemerintah desa. Jika benar ada oknum yang menyalahgunakan bansos ini, mereka harus bertanggung jawab," tegas Heri.  

Sejumlah warga yang ikut dalam aksi ini mengaku kecewa karena merasa hak mereka sebagai penerima bansos telah dirampas.  

Nemi, salah satu warga penerima manfaat mengungkapkan bahwa dirinya sudah enam bulan tidak menerima bantuan beras, meskipun namanya masih terdaftar.  

"Saya hanya meminta hak saya, bukan hak orang lain. Sudah enam bulan saya tidak menerima bantuan itu," keluhnya.   

Menanggapi aksi protes warga, Kepala Desa Kertahayu, Hendar Rudiana, menyatakan akan bertanggung jawab atas persoalan ini.

Ia berjanji akan segera menyalurkan kembali bantuan beras kepada warga dalam waktu satu minggu. 

"Kami sudah menerima tuntutan warga. Untuk penyaluran bansos, kami pastikan akan dilakukan dalam satu minggu ke depan," ujarnya. 

Namun, terkait tuntutan pencopotan perangkat desa yang diduga terlibat, Hendar meminta waktu untuk melakukan investigasi lebih lanjut. 

Ia juga mengakui bahwa laporan penyaluran bansos yang sebelumnya dibuat menunjukkan angka 100 persen, meskipun di lapangan masih ada puluhan warga yang belum menerima.

"Kami mencatat bahwa semua bantuan sudah tersalurkan, tapi setelah dicek ulang memang ada 53 KPM yang belum menerimanya. Kami akan segera menggantinya dan juga mempertimbangkan rotasi perangkat desa yang terlibat," pungkasnya.  

Aksi ini menjadi bukti bahwa masyarakat semakin kritis terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan sosial. Mereka berharap, kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut