"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada perbedaan antara anak-anak disabilitas dengan anak-anak normal lainnya," ungkapnya.
Wawan menyebut, penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya telah mencatatkan berbagai prestasi di tingkat kota, provinsi, nasional, bahkan internasional.
"Ada sembilan penyandang disabilitas dari Kota Tasikmalaya yang telah mengharumkan nama daerah ini di kancah internasional melalui seni, budaya, olahraga, pendidikan, hingga agama," ujarnya.
Pemkot Tasikmalaya berkomitmen menjadikan kota ini lebih ramah bagi kaum disabilitas. Menurut Wawan, fasilitas umum seperti gedung pemerintahan, rumah sakit, terminal, mall, dan jalan umum akan terus diadaptasi agar lebih inklusif.
"Kami akan memasukkan program ramah disabilitas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025-2029. Ini akan kami sodorkan kepada wali kota definitif dan DPRD untuk diwujudkan. Saat ini, fasilitas seperti jalur semi-pedestrian dan layanan di rumah sakit memang sudah ada, tapi belum maksimal," jelasnya.
Wawan menyebut, ada lebih dari 3.000 penyandang disabilitas yang tercatat di Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, namun baru sekitar 680 orang yang terfasilitasi.
"Sisanya menjadi pekerjaan rumah besar bagi kami untuk memastikan seluruh penyandang disabilitas di kota ini mendapatkan perhatian dan layanan yang layak," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono