Ia juga mendukung adanya satu komando yang mengatur kebijakan air, yang diharapkan dapat mempermudah pengelolaan kebutuhan air bagi petani.
Ketua DPD Tani Merdeka Indonesia Kota Tasikmalaya, H. Nandang Suryana, menyampaikan pandangannya terkait kondisi ekonomi lokal.
Menurutnya, kurangnya regulasi dalam bidang pertanian menyebabkan ketergantungan Kota Tasikmalaya pada pasokan produk dari luar daerah, seperti telur dari Blitar dan sayuran dari Garut, yang akhirnya mengalirkan keuntungan ke luar kota.
"Kondisi ini berkontribusi pada tingginya angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya," jelasnya.
Nandang juga menambahkan bahwa kota ini banyak mengimpor komoditas dari luar, seperti sapi dari Lampung dan ikan dari Cirata dan Saguling, yang berdampak pada kesejahteraan petani lokal.
Ia berharap dengan perhatian dari pemerintah, kesejahteraan masyarakat dan petani di Kota Tasikmalaya dapat terus meningkat.
Editor : Asep Juhariyono