Paslon nomor urut 3, Yusuf-Hendro, mengangkat visi Tasikmalaya yang Religius dan Berkelanjutan. Mereka menitikberatkan misi untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan religius, membangun perekonomian yang tangguh, serta memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan adaptif.
"Kami ingin meningkatkan infrastruktur perkotaan yang merata, memperkuat ketertiban umum, dan mendorong pembangunan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan warga Tasikmalaya," jelas Yusuf.
Pasangan nomor urut 4, Viman Alfarizi Ramadan, mengusung visi menjadikan Tasikmalaya sebagai kota industri, jasa, dan perdagangan yang religius dan inovatif.
Dengan misi tersebut, mereka berkomitmen meningkatkan kualitas SDM, mengembangkan ekonomi berbasis industri dan perdagangan, serta menyediakan infrastruktur yang merata.
"Kami ingin menghadirkan pemerintahan yang adil, mengembangkan infrastruktur yang berkualitas, dan memajukan ekonomi yang kompetitif di sektor jasa, industri, dan perdagangan," ujar Viman.
Paslon nomor urut 5, Yanto-Aminudin, mengusung visi Tasikmalaya Emas (Edukatif, Maju, Agamis, Sejahtera). Mereka menyampaikan misi meningkatkan SDM yang berdaya saing tinggi, pelayanan dasar masyarakat melalui infrastruktur yang memadai, dan peningkatan pelayanan pendidikan serta kesehatan yang berkualitas.
"Misi kami adalah mewujudkan kesejahteraan yang inklusif, pemerataan hasil pembangunan antar wilayah, dan menciptakan pemerintahan yang jujur, efisien, dan efektif," tutur Yanto.
Kelima paslon ini menampilkan program yang beragam dengan visi yang sama-sama menekankan perbaikan kualitas hidup warga Kota Tasikmalaya.
Debat publik pertama ini menjadi langkah penting dalam menggali lebih dalam visi dan misi yang mereka tawarkan untuk masa depan kota.
Editor : Asep Juhariyono