Heru menambahkan, kontes ternak ini terdiri dari beberapa kategori untuk domba, seperti Ratu Bibit, Calon Pejantan, Raja Pedaging, Petet Jantan, Petet Non Punglax, Domba Garut Extreme Cross, dan Raja Daging Extreme.
Sementara itu, untuk sapi hanya ada satu kategori dikarenakan jumlah peserta yang terbatas. Pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai, piala, dan sertifikat.
“Kontes ternak dan expo peternakan ini merupakan bagian dari peringatan bakti peternakan yang jatuh pada bulan September. Selain kontes ternak, ada juga kegiatan lain seperti vaksinasi rabies, expo peternakan, gerakan pangan murah, dan gerakan minum susu,” tambah Heru.
Ia berharap acara ini dapat meningkatkan produksi dan populasi ternak di Kota Tasikmalaya.
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, yang turut hadir untuk membuka acara, mengaku terkejut dengan antusiasme para peternak yang hadir dari berbagai daerah.
“Antusiasmenya luar biasa. Saya tidak menyangka acara ini diikuti banyak peserta dari Bogor, Cirebon, dan daerah lainnya. Ini menunjukkan bahwa komunitas peternak di Jawa Barat sangat guyub dan mendukung acara seperti ini,” ujar Cheka.
Melihat antusiasme yang tinggi, Cheka mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Tasikmalaya berencana untuk mengadakan acara yang lebih besar dan unik di masa depan.
“Kami akan mencoba untuk menyelenggarakan acara yang lebih megah. DKP3 akan berkoordinasi untuk melihat kemungkinan mengadakan sesuatu yang lebih menarik, seperti catwalk untuk domba,” tandasnya.
Kontes ternak dan expo peternakan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi bagi para peternak, tetapi juga menjadi sarana silaturahmi dan bertukar pengetahuan antar peternak untuk meningkatkan kualitas ternak di Jawa Barat.
Editor : Asep Juhariyono