Lia menyebut, bahwa tidak ada kendala berarti dalam penyelenggaraan karnaval ini, terutama karena adanya dukungan dari berbagai pihak seperti guru, orang tua, dan mahasiswa yang turut serta.
"Tidak ada kesulitan, karena kami dibantu oleh guru, orang tua, dan mahasiswa. Semua bekerja sama dengan baik," jelasnya.
Terkait konsep kostum yang dipakai para peserta, Lia menjelaskan bahwa penggunaan pakaian adat dan kostum kreatif bertujuan untuk memperkenalkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika kepada para murid.
"Kami ingin anak-anak memahami bahwa kita hidup dalam kebhinekaan. Salah satu caranya adalah dengan mengenalkan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia," katanya.
Lia berharap, melalui karnaval ini, para murid SLB Yayasan Bahagia dapat lebih memahami makna Hari Kemerdekaan dan ikut merasakan semangat kemerdekaan yang dimiliki bangsa Indonesia. "Kami ingin mereka merasakan arti kemerdekaan yang dimiliki oleh Indonesia," tutupnya.
Editor : Asep Juhariyono