TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Hujan deras yang mengguyur kawasan Tasikmalaya beberapa hari terakhir mengakibatkan longsor susulan dan mengancam rumah warga di Kampung Sirnarsari, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya.
Sebelumnya, kawasan tersebut pernah mengalami longsor pada 2022, yang dipicu oleh curah hujan deras dan peningkatan debit air Sungai Citerus, sehingga mengikis tanah dan menyebabkan longsor.
Kini, longsor susulan terjadi saat hujan deras pada Kamis (5/7/2024) malam, yang mengakibatkan 3 rumah di atasnya kembali terancam tergerus longsor.
Pemerintah Desa (Pemdes) Cikubang melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk penanggulangan bencana dan berupaya menyiapkan lahan tanah negara (TN) untuk relokasi.
Kepala Desa Cikubang, Jajang, mengatakan, wilayahnya di Kecamatan Taraju merupakan salah satu yang rawan bencana saat hujan deras karena kontur tanahnya labil dan berlapis dengan bebatuan.
"Pada bencana sebelumnya, ada lima rumah yang terancam dan satu rusak berat. Rumah warga yang rusak berat sudah ditanggulangi dan dipindahkan ke tempat yang lebih aman, sementara satu rumah lagi masih mandiri," kata Jajang, Senin (8/7/2024).
Jajang menjelaskan, bahwa satu rumah masih ditempati karena pada 2023 direncanakan mendapatkan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tasikmalaya. Untuk mengatasi longsoran di bantaran Sungai Citerus, telah dilakukan pembangunan TPT melalui boronjong.
"Mudah-mudahan pembangunan ini berkelanjutan karena sebelumnya ada informasi akan dilakukan dalam 2 tahap. Saat ini, baru tahap pertama yang selesai. Jadi rumah tersebut masih terancam longsor dengan ketinggian 5 sampai 6 meter," jelas Jajang.
Pemdes Cikubang sudah menyarankan warga untuk pindah ke tanah tanah negara (TN) yang telah disiapkan.
"Kami sudah siapkan lahan untuk relokasi rumah warga, tetapi karena pekerjaan mereka berada di daerah situ, mereka tidak mau pindah dan bertahan sambil menunggu kelanjutan pembangunan Boronjong," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono