Yonandi mengaku, hewan kurban yang disembelih lebih banyak pada tahun ini jika dibandingkan dengan Hari Raya Idul Adha tahun lalu.
"Ini tahun kedua saya di sini, tahun kemarin 8 sapi, tahun sekarang 12 sapi. Dari dulu sudah seperti ini, tapi jumlah fantastik gebyar ini baru dua tahun lah, biasanya kami 3-4 hewan kurban," jelasnya.
Sementara itu, untuk pendistribusian daging hewan kurban akan disalurkan ke warga sekitar sekolah, para Srikandi kebersihan, yatim piatu, panti jompo, dan para pedagang.
"Untuk pendistribusian sendiri kita bagikan ke warga sekitar. Sudah ada 350 nama yang kita kantongi, diberikan kupon satu-satu dan harus ngambil sendiri tak bisa diwakilkan. Ditambah 153 Srikandi, yang merupakan petugas kebersiahan yang ada di Kota Tasikmalaya. Mereka juga sebelumnya kita berikan paket sembako pada bulan puasa," ucapnya.
"Dan sisanya kita bagikan ke yatim piatu, jompo, fakir miskin, termasuk internal sekolah dan para pedagang yang ada di sekitar sekolah," tambahnya.
Yonandi berharap, bahwa hal ini bukan semata-mata soal banyaknya hewan kurban yang disembelih, tetapi pihaknya ingin memastikan ada energi yang luar biasa dari internal sekolah.
Karena, lanjut dia, bahwa ketika sekolah ini meroket, ketika sekolah ini punya program Karakter, Kabisa, dan Katarima (3K), maka penguatan itu semua termasuk penguatan karakter, penguatan kabisa dan menjadi doa katarima masuk ke perguran tinggi.
"Seperti dilihat saat ini, begitu bombastisnya kita UTBK dan dengan jalur rapot, plus dengan beberapa perguruan swasta favorit hampir semuanya sudah diterima tinggal menunggu ujian mandiri," ungkapnya.
"Ini berkat dari situasi ini, jadi keberkahan daripada kurban tiap tahun yang kami adakan gebyar ini, poin besarnya adalah jutaan keikhlasan menjadi doa buat kami semuanya, agar anak-anak kami sukses.," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono