Warga Kota Banjar Curhat ke Kapolres Soal Geng Motor, Ini Tanggapannya

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Warga Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, ramai-ramai mengeluhkan keberadaan geng motor kepada polisi.
Mereka berharap pihak kepolisian dapat memberikan solusi dan menindak aktivitas geng motor tersebut agar kondisi Kota Banjar menjadi lebih aman dan nyaman.
Keluhan ini disampaikan warga saat kegiatan Jumat Curhat yang dilaksanakan di Masjid Al-Hidayah, Dusun Babakan, RT.08 RW.02, Desa Cibeureum, Banjar, Kota Banjar, pada Jumat (14/06/2024).
Seorang warga Cibeureum, Abdul Rosid, mengungkapkan, bahwa dirinya sering terganggu oleh anak-anak muda yang menggunakan knalpot brong di wilayahnya dan sering terlihat bergerombol.
Ia meminta polisi bertindak lebih tegas terhadap kenakalan remaja ini. "Curhat dong Pak, ini kalau malam-malam, apalagi malam Minggu, saya terganggu dengan berisiknya knalpot brong. Itu anak-anak muda, suka bergerombol, sepertinya geng motor," kata Rosid.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Banjar AKBP Danny Yulianto, menyampaikan, bahwa patroli akan ditingkatkan, khususnya pada malam hari, baik oleh polsek maupun polres.
Selain itu, bhabinkamtibmas, babinsa, dan banpol desa akan ikut melakukan patroli di desa dan lokasi yang disinyalir rawan tindak pidana.
"Terkait geng motor, kami sudah dan terus berusaha. Namun, selama anak-anak remaja masih diberi izin menggunakan sepeda motor, kami akan terus bertindak, terutama pada malam Minggu dengan patroli gabungan," ujarnya.
"Kami butuh kerjasama dari seluruh warga masyarakat untuk menghubungi 110 dan menyampaikan informasi jika terjadi gangguan kamtibmas," tambahnya.
Terkait knalpot bising, dikatakan Danny, Satlantas Polres Banjar selalu melakukan penertiban, serta Satbinmas melaksanakan pembinaan dan penyuluhan ke sekolah-sekolah.
"Tindakan penertiban terus kami lakukan, bahkan hingga menyisir ke sekolah-sekolah di Banjar," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono