Wahid mengapresiasi Tim Desk Pilkada DPC PKB Kota Tasikmalaya yang telah berinisiatif menggandeng STHG untuk melakukan tes wawancara. Menurutnya, hal ini diyakini bisa menghasilkan penilaian yang lebih objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Ini tentu supaya hasilnya lebih objektif. Karena kalau dilakukan oleh pengurus DPC, terutama jika ada kader PKB sebagai salah satu calon, dikhawatirkan penilaiannya akan subjektif," terang Wahid.
"Saya sampaikan terima kasih kepada STHG dan para dosen dari STHG dan Unigal yang menjadi pewawancara para bacakada," tambahnya.
Menurut Wahid, para kandidat yang hadir dan mengikuti tes interview menunjukkan keseriusan mereka dalam mengikuti semua proses yang dilakukan PKB.
"Desk Pilkada harus melakukan tes interview terkait visi dan misi para kandidat. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan," ucapnya.
Namun, bagi kandidat yang tidak hadir pada tes interview, Wahid menyatakan bahwa kemungkinan besar mereka akan dicoret dan berkasnya tidak akan dibawa.
"Tentunya dicoret, karena ini sudah menjadi bagian dari komitmen. Kandidat yang tidak hadir tanpa konfirmasi tidak akan diwawancarai dan akan dicoret," tegasnya.
Salah seorang bacawalkot dari PKB Kota Tasikmalaya, KH. Aminudin Bustomi, mengaku banyak mendapatkan ilmu saat mengikuti tes wawancara tersebut, terutama dari para penguji yang sudah kompeten di bidangnya.
"Para penguji memberikan tiga poin utama untuk membangun Kota Tasikmalaya, dari aspek hukum, ekonomi, dan sosial. Termasuk solusi-solusi konkret untuk mengatasi problematika yang ada di Kota Tasikmalaya," papar KH. Aminudin Bustomi.
Kandidat bacawalkot lainnya, Dicky Chandra, mengungkapkan rasa senangnya dengan adanya tes wawancara yang dilakukan oleh Desk Pilkada DPC PKB Kota Tasikmalaya 2024.
"Saya ucapkan terima kasih kepada PKB yang sudah memberikan tahapan penjaringan ini dengan baik. Ini memberikan harapan untuk para kandidat," kata Dicky usai mengikuti tes wawancara.
Editor : Asep Juhariyono