Kreativitas Murid SDN 1 Sindangkasih Ciamis Ciptakan Tong Sampah Pintar dan Robot Infaq

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.id - Tiga murid kelas V SDN 1 Sindangkasih, Ciamis, dengan bimbingan dari guru mereka, telah mengubah tong sampah menjadi lebih dari sekadar tempat untuk membuang sampah.

Melalui kreativitas mereka, tong sampah kini menjadi inovasi yang edukatif, mengajarkan tentang kebersihan dan kesopanan.

Kaila Felovia, M Abda Tauladani, dan Naufal Aji, bersama guru pembimbing mereka, Winda SPd, menciptakan tong sampah otomatis yang dapat membuka dan menutup sendiri, serta mengucapkan terima kasih saat digunakan.

Tong sampah ini dilengkapi dengan sensor yang mendeteksi ketika seseorang mendekat untuk membuang sampah, sehingga bagian atas tong sampah akan terbuka. Setelah sampah dimasukkan, tong sampah tersebut akan menutup secara otomatis sambil mengucapkan terima kasih.

"Ide awalnya berasal dari lingkungan sekolah kami sendiri, di mana banyak sampah berserakan setiap hari. Maka, muncul gagasan untuk membuat tong sampah yang menarik dan menghibur," ujar Winda kepada iNewsCiamisRaya.id jejaring iNewsTasikmalaya.id di arena Ekspo Pendidikan yang digelar oleh Disdik Kabupaten Ciamis, Rabu (5/6/2024).

Ketiga murid tersebut sebelumnya mengikuti pelatihan kelas robotik. Dengan memanfaatkan tong sampah yang memiliki penutup, mereka memasang alat sensor yang dihubungkan dengan listrik. Proyek ini memakan waktu sekitar satu minggu untuk dirancang dan dipersiapkan untuk lomba.

"Alatnya memang sederhana, namun pesan yang disampaikan sangat mendalam, yakni mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan mengucapkan terima kasih," jelas Winda.

Selain tong sampah pintar dan sopan, murid SDN 1 Sindangkasih juga menciptakan robot kencleng atau keropak yang dapat berjalan sendiri, dinamai robot infaq. Robot ini dibuat oleh murid kelas IV dan dirancang untuk kegiatan sedekah/infaq yang rutin dilakukan setiap hari Jumat di sekolah.

Setiap hari Jumat, murid-murid SDN 1 Sindangkasih mengadakan salat duha bersama di halaman sekolah, yang ditutup dengan gerakan sedekah/infaq. Keropak atau kencleng ini akan menggelinding di antara shaf para murid untuk mengumpulkan uang sedekah atau infaq yang kemudian digunakan untuk membantu teman-teman yang kurang mampu atau untuk keperluan lain seperti menjenguk murid yang sakit.

"Biasanya kencleng infaq digeser secara manual, namun dengan kreativitas murid kelas IV, kenclengnya dibikin jadi robot yang bisa berjalan sendiri," ujar Winda.

Robot infaq ini dilengkapi dengan sensor yang membuatnya berhenti ketika ada seseorang yang ingin memasukkan infaq ke dalamnya, kemudian berjalan lagi secara otomatis. Namun, robot infaq tersebut tidak bisa dihadirkan pada Ekspo Pendidikan kali ini karena ada gangguan teknis dan sedang diperbaiki.

"Ada gangguan teknis, jadi robot infaqnya tidak bisa dihadirkan. Masih diopname di CIC," pungkas Winda.

Editor : Asep Juhariyono