Ivan menyebut, dalam meningkatan kualitas pendidikan anak usia dini tidak bisa hanya dilakukan sendiri-sendiri baik dari Pemerintah Daerah (Pemda) maupun orang tua. Melainkan perlu kerja sama yang inklusif dengan berbagai pihak.
"Bangsa yang maju dan unggul sangat ditentukan oleh manusianya, sedangkan kualitas dan kapabilitas manusia ditentukan oleh pendidiknya," ungkapnya.
"Kita ambil contoh negara Jepang, pada saat bencana bom atom di Kota Hirosima dan Nagasaki, hal pertama yang dilakukan Jepang bukan mendata kerusakan infrastruktur akibat bencana melainkan mendata berapa jumlah guru dan tenaga pendidik yang tersisa," ucapnya.
"Karena bagi Jepang, segala sesuatu dapat dibangun kembali dengan ilmu dan bimbingan dari guru dan tenaga pendidik. terlebih guru TK dan Paud yang menjadi pendidik anak diusai emasnya (Golden Age) di mana pada masa ini perkembangan si anak baik kongnitif, emosional, dan spiritual mereka berlangsung," tambahnya.
Sekda Ivan menyampaikan, bahwa dalam usia emas ini perlu menanamkan kepada anak nilai-nilai positif agar dapat membentuk karakter yang baik bagi anak kedepannya.
Diharapkan, orang tua, pendidik, dan pengasuh dapat mendampingi anak secara maksimal pada masa ini, sehingga anak dapat memiliki kemampuan kognitif dan perkembangan fisik yang baik.
Ia juga mengingatkan kepada semua, bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk anak-anak. "Saya berpesan kepada seluruh pendidik PAUD yang tergabung dalam HIMPAUDI Kota Tasikmalaya agar mampu beradaptasi, berprestasi dan bersaing di era kompetitif seperti sekarang ini. Serta terus meningkatkan profesioanalitas berorganisasi dan punya daya saing yang dilandasi iman dan taqwa," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono